Denpasar (Penabali.com) – 5 akademisi FH Unud dan 1 akademisi FISIP Unud diundang sebagai narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) “Menyikapi Menguatnya Ideologi Transnasional Dalam Rangka Konsolidasi Demokrasi” yang diselenggarakan Ditjian Ideologi dan Politik Debidjianstrat Lemhanas RI.
FGD Lemhanas dibuka Deputi Pengkajian Strategik Lemhanas RI (Prof.Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P), dihadiri Direktur Pengkajian Idelogi dan Politik Lemhanas RI (Drs. Berlian Helmy, M.EC), Ketua Tim Penyusun Kajian Jangka Panjang Mayjen TNI (Purn) Dr. I Putu Sastra Wingarta, S.I.P., M.Sc., Dekan FH Unud, Dekan FISIP Unud, Guru Besar FH Unud di bidang Hukum Pidana dan Hukum Administrasi Negara, 2 Doktor di bidang Hukum dan Masyarakat, Hukum Internasional serta peserta dari Lemhanas RI.
Ideologi transnasional menyusup melalui kaum lemah, dunia pendidikan, kemajemukan masyarakat Indonesia dan media sosial untuk melemahkan Pancasila sebagai ideologi negara. Diperlukan adanya konsolidasi demokrasi untuk menguatkan ideologi Pancasila yang dijabarkan dalam strategi jangka pendek, menengah dan panjang dengan mengusung konsep persatuan dan kesatuan bangsa, peningkatan kualitas HAM, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pendidikan Pancasila (formal dan informal), tetap menjunjung kearifan lokal dan yang tidak kalah pentingnya kewajiban negara untuk mengatur masalah teknologi informasi karena berada di era society 5.0. (rls)