Gianyar (Penabali.com) – Serangkaian kunjungan kerja ke Bali dalam rangka menyelesaikan tugas dari Panja Indo Pasifik dan Panja SDGs (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengunjungi Museum Rudana, Rabu (12/1/2022).
Rombongan dipimpin Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon, bersama sejumlah Wakil Ketua BKSAP DPR RI diantaranya Mardani Ali Sera, Putu Supadma Rudana (PSR) serta para anggota. Rombongan diterima Supadma Rudana yang juga Pimpinan Museum Rudana & Rudana Fine Art Gallery Rudana.
“Kita hari ini berada di museum yang indah, artefak seni rupa Indonesia yang menghadirkan maestro nasional dan internasional. Kita melihat karya-karya di Museum Rudana adalah karya-karya master piece yang bisa menjadi bagian dari kekayaan nasional kita, nasional treasure kita,” kata Fadli Zon.
Mengakhiri kunjungannya di Museum Rudana, Fadli Zon juga menuliskan kesan dan pesannya terhadap museum ini di atas kanvas.
Ia menulis “Museum Rudana menyimpan karya-karya maestro luar biasa sebagai national treasure. Semoga semakin maju dan menjadi ikon nasional, pride kita di bidang budaya”.
Di Museum Rudana, BKSAP DPR RI mengadakan diskusi terkait tugas dari Panja Indo Pasifik bertajuk “Proyeksi Kerjasama Indonesia Pasifik 2022 Perspektif Parlemen” yang menghadirkan dua narasumber akademisi yakni Dr. Putra Erawan dan Dr. Ngurah Suryawan dari Universitas Warmadewa.
Usai diskusi ini, BKSAP DPR RI melanjutkan agenda kedua yakni peluncuran white paper kerja BKSAP DPR RI tentang Green Economy (Ekonomi Hijau) di Royal Pita Maha Resort Ubud.
“Kalau selama ini kegiatan banyak di lakukan di selatan Bali, sekarang BKSAP DPR RI hadir di Ubud. Ini tentu membantu geliat pariwisata di Ubud,” kata Supadma Rudana.
Anggota DPR RI Fraksi Demokrat ini juga mengungkapkan Museum Rudana menyimpan sejuta daya tarik sebagai museum yang dikonsep, dibangun dan dikembangkan dengan paradigma yang komprehensif. Dengan menempati bangunan yang dirancang khusus sebagai museum, Museum Rudana menganut filosofi profan (suci), dimana setiap bangunan di museum ini membawa simbol-simbol pengabdian manusia kepada Tuhan Yang Maha Pencipta.
“Di Museum Rudana juga kini punya koleksi terbarh yakni dua lukisan Sang Maesteo Kehidupan, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Lukisan Gunung Agung dan Lukisan Gunung Fujiyama,” tutur Supadma Rudana yang juga Wakil Sekjen Demokrat. (rls)