Senin pagi (23/12/2019), pengempon Pura Sad Kahyangan Penida di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, dikagetkan penemuan sebongkah batu cukup besar di fasilitas Pura setempat. Kuat dugaan, batu itu dipakai untuk merusak fasilitas Pura berupa toilet dan papan pengumuman awig-awig pura ini.
Kerusakan fasilitas Pura pertama kali diketahui penjaga toilet Pura, Wayan Darsana, sekitar pukul 09.00 pagi. Ketua Panitia Pura Sad Khayangan Penida Wayan Tiasa menuturkan perusakan itu mengakibatkan genteng, plafon, dan keramik pecah. Tidak hanya itu, plang awig-awig yang dipasang di bagian timur pura juga dirusak, dirobek-robek.
“Batunya masih di TKP (Tempat Kejadian Perkara) diatas plafon bangunan toilet,” terang Tiasa.
Atas kejadian ini pihaknya langsung melapor ke Polsek Nusa Penida. “Sementara ini kita serahkan kepada kepolisian untuk menyelidiki adanya perusakan fasilitas Pura Sad Khayangan Penida oleh orang tidak dikenal,” ujarnya.
Pihak pengempon pura pun berharap kasus ini diusut tuntas oleh pihak kepolisian. “Semoga Polsek Nusa Penida cepat selidiki kasus ini agar pelaku segera ditangkap. Kami minta segera diusut tuntas,” harap Tiasa.
Ketika disinggung apakah kejadian ini ada kaitannya dengan aksi ribuan warga Pengempon Pura Sad Khayangan Penida, Sabtu (14/12/2019) yang turun tumpah ruah menghentikan proyek pengembang vila yang berlokasi di areal pura tertua di Nusa Penida, Tiasa mengungkapkan belum berani berandai-andai terlalu jauh.
“Kami tidak tahu apa ada kaitannya dengan protes pengempon terhadap pengembangan proyek di areal pura. Kami serahkan saja kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas,” tegas Tiasa.
Pasca kejadian ini dari pengempon pura juga belum ada upaya melakukan pengamanan khusus. “Kami serahkan pengamanan kepada Polsek Nusa Penida,” imbuhnya. (red)