Categories Event Olahraga

FibreFirst Cycling 2020 Berakhir, Serahkan 200 Juta Total Donasi Bantu Keluarga Korban Covid-19

FibreFirst Cycling 2020 merupakan suatu event virtual cycling yang unik karena para peserta yang ikut dapat mendonasikan kilometernya yang dikonversi menjadi Rp.400/km dengan target jarak tempuh sejauh 1.000.000 kilometer dan total donasi sebesar Rp.200.000.000 kepada keluarga korban covid-19 melalui Yayasan Kita Bisa (Kitabisa.com).

Setelah event ini berada di penghujung acara, FibreFirst menutup event FibreFirst Cycling 2020 – Virtual Cycling terbesar di Indonesia dengan menyerahkan donasi sebesar Rp.200.000.000 kepada perwakilan Yayasan Kita Bisa (Kitabisa.com) oleh Benny Winata selaku CEO FibreFirst, bertempat di Black Whale Sports Bar Jakarta Selatan, Senin (02/11/2020) malam kemarin.

Untuk dapat berdonasi dalam FibreFirst Cycling 2020, peserta wajib melewati 50 kilometer pertama, yang mana tiap kilometer selanjutnya akan dikonversi oleh FibreFirst menjadi donasi Rp.400/km atas nama peserta. Sedangkan dana Rp200.000.000 merupakan total donasi yang FibreFirst berikan.

Sebelumnya, tim FibreFirst Cycling juga telah datang meramaikan kota-kota di Indonesia dengan menyelenggarakan City Pit Stop yang merupakan roadshow dari Fibre Bike. Beberapa kota diantaranya adalah Tangerang, Jakarta, Bandung, Semarang, Malang, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan Medan.

Fibre Bike adalah sebuah sepeda yang lahir dari event FibreFirst Cycling 2020, dan dalam acara closing ceremony ini Fibre Bike diberikan kepada penawar tertinggi dari pelelangan Fibre Bike yang diadakan beberapa saat sebelumnya.

“Kami sangat senang dengan suksesnya FibreFirst Cycling 2020 sebagai event perdana dari Detoxmovement. Ini menandakan keinginan masyarakat untuk lebih sehat dan semangat berbagi sangat tinggi. FibreFirst sebagai brand suplemen kesehatan akan terus memegang komitmen kami untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini, tentunya melalui event-event berikutnya dari Detoxmovement,” terang CEO FibreFirst, Benny Winata.

Foto: Seorang peserta yang merupakan seorang difabel, Massa Amputee.

Ada dua manfaat yang didapat dari FibreFirst Cycling 2020. Pertama, dengan bersepeda maka tubuh akan menjadi sehat. Tentunya imun juga semakin kuat sehingga harapannya terhindar dari terpapar covid-19. Kedua, selain menyehatkan, kegiatan ini juga ada unsur sosial dengan beramal dari tiap kilometer yang dilalui peserta gowes

Ketua Umum PB. ISSI, Raja Sapta Oktohari mengatakan turut senang dan bangga dengan suksesnya event FibreFirst Cycling 2020 yang menggambarkan bahwa kegiatan berolahraga dengan bersepeda di Indonesia semakin meningkat. Khususnya di masa kini, bersepeda merupakan cara positif untuk menghadapi pandemi.

“Saya berharap, semangat bersepeda dan berbagi tidak berhenti di sini, walau event ini berakhir tetaplah kobarkan semangat bersepeda,” ucap Raja Sapta Oktohari.

Dalam acara ini, tim FibreFirst juga menghadirkan seorang peserta spesial yaitu Massa Amputee dari komunitas sepeda Bike to Work. Beliau merupakan seorang difabel yang kebetulan memiliki kampanye bersepeda dan ikut serta FibreFirst Cycling 2020. Tujuannya karena ingin ikut menyebarkan semangat bersepeda, awareness, semangat hidup, serta kepedulian untuk berbagi kepada para difabel.

“Terus terang saya berusaha mempergunakan segala cara yang saya bisa untuk mendukung kampanye saya, yaitu kampanye bersepeda, yang saya tujukan kepada orang yang tidak cacat agar lebih aware kepada para difabel dan semoga para difabel yang melihat saya, tidak kehilangan semangat dan putus asa. Pesan saya kepada FibreFirst, tetaplah berjuang untuk berikan hal positif yang berdampak kepada kesehatan masyarakat di Indonesia,” seru Massa Amputee penuh semangat.

Suksesnya penyelenggaraan FibreFirst Cycling 2020 merupakan hasil kolaborasi dan dukungan dari Indonesian Cycling Federation, Blibli selaku Exclusive Ticketing Partner, Bike to Work, GERAK, AnterAja, MMS, Sumaputra, MacroAd, Masima Radio Network, Yayasan Kita Bisa (Kitabisa.com), dan tentu saja dari semua peserta yang telah berjuang menggowes untuk berdonasi dari seluruh Indonesia. (red)