Denpasar (Penabali.com) – Mahkamah Agung (MA) meluncurkan film pendek yang menggambarkan integritas dan kejujuran seorang hakim. Film pendek berjudul “Pesan Bermakna” ini mulai ditayangkan di Channel Youtube MA pada Kamis 19 Agustus 2021 dan hingga saat ini film tersebut telah ditonton lebih dari 9,4 ribu kali.
Film serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Tahun Mahkamah Agung (MA) tahun 2021 tersebut penuh pesan moral dan inspiratif. Cerita dalam film itu diangkat dari buku berjudul Catatan di Balik Toga Merah, karya D.Y. Witanto yang menggambarkan integritas seorang hakim yang kuat karena menolak suap pihak berperkara ketika dalam keadaan membutuhkan uang untuk pengobatan ibunya.
Kehadiran film “Pesan Bermakna” ini mendapatkan respon positif dan apresiasi dari kalangan advokat di Tanah Air. Salah satunya datang dari advokat Togar Situmorang, S.H., M.H., MAP., C.Med., CLA.
“Saya apresiasi terobosan untuk terciptanya transparansi moral hakim di Indonesia dengan adanya film pendek bergenre hukum yang diluncurkan MA ini. Namun dalam praktik di lapangan ini sangat-sangat sulit kita temukan hakim-hakim yang mempunyai integritas seperti sosok hakim Dimas dalam film pendek ini,” kata Togar Situmorang, Jumat (20/8/2021).
Menurut Togar Situmorang, kenyataanya tidak semanis dan seindah di film. Karena sampai saat ini pun kadang pencari keadilan masih menganggap keadilan adalah sesuatu barang yang mahal. Mulai dari mencari advokat, mulai dari proses hukum di kepolisian, apalagi di kejaksaan dan terutama di pengadilan dan muaranya ada pada putusan hakim yang harus mencermikan nilai-nilai keadilan.
“Kita harapkan hakim inilah jadi gerbang penentu keadilan tersebut. Namun sayang disayangkan fakta di lapangan berbanding terbalik. Baik tanda kutip ya, masih ada oknum pantitera, oknum hakim saling bermain mata dengan oknum pihak yang berperkara. Ini yang kita sangat sayangkan,” kata advokat yang punya prinsip hidup ‘Siap Melayani Bukan Dilayani’ ini.
Dikatakan hakim semestinya harus benar-benar bersih, benar-benar berani menolak suap dari para pihak yang berperkara.
“Tapi hal itu memang sangat sulit dalam praktiknya. Tapi tidak kita bilang semua hakim, ada dan banyak juga hakim yang baik-baik dan bagus-bagus,” ucap advokat berdarah Batak kelahiran Jakarta ini namun telah lama menetap dan menjadi krama Bali.
Untuk memperbaiki citra hakim di mata publik dan para pencari keadilan, Togar Situmorang mengajak semua insan peradilan khususnya para hakim untuk meneladani sosok hakim Dimas dalam Film “Pesan Bermakna” ini.
“Walapun untuk membuat hakim Dimas-Dimas lain sangat sulit karena penegakan hukum kita sudah terkontaminasi dengan yang namanya mafia peradilan, kalau di proses hukum namanya mafia hukum dan kalau di tanah mafia tanah. Budaya mafia-mafia ini terlalu lama,” ketusnya.
“Terobosan MA lewat film pendek ‘Pesan Bermakna’ ini semoga bisa menggugah hakim-hakim di Republik Indonesia tercinta. Apalagi ini kaitannya dengan HUT ke-76 Kemerdekaan RI dan HUT ke-76 MA. Semoga hakim jujur dan berintegritas tidak punah,” tutup CEO & Founder Law Firm “TOGAR SITUMORANG“. (rls)