Penabali.com – Dalam rangka memperingati HUT ke-48 PDI Perjuangan Tahun 2021 dengan tema utama “Berkepribadian Dalam Bidang Kebudayaan” dan Sub Tema “Implementasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali mengadakan beragam lomba. Yaitu Lomba Cocktals Berbahan Dasar Arak Bali, Lomba Barista Kopi Bali, Lomba Cerdas Cermat Susastra Bali, Lomba Design Kreatif Motif Endek Bali, Lomba Desain Kreasi Busana Adat Pakem Bali, dan Lomba Website Aksara Bali.
Selain lomba, juga dilaksanakan kegiatan bakti sosial antara lain pembersihan danau, mata air, sungai dan laut, bakti sosial memberikan bantuan kepada mahasiswa dan siswa yatim yang berprestasi, dan atraksi pengobatan traditional Bali menggunakan mantra, ramuan dan/atau tindakan.
“Sebagai partai pelopor, PDI Perjuangan memelopori karya nyata membantu masyarakat dan mengangkat kearifan lokal Bali sebagai soft problem mengatasi masyarakat ditengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19. Intinya, HUT ke-48 PDIP membantu mengangkat perekonomian masyarakat di Bali dengan menggelar berbagai lomba yang mengangkat kearifan lokal Bali,” jelas Koordinator Utama HUT ke-48 PDI Perjuangan di Provinsi Bali, Dewa Mahayadnya, dihadapan awak media, Senin (03/05/2021), di Denpasar.
Satu dari 6 lomba tersebut adalah Lomba Mixologi Arak Bali. Menurut koordinatornya Made Ramia Adnyana, lomba ini telah dilaksanakan 3 April 2021 secara serentak di 9 kabupaten/kota se-Bali.
Sedangkan babak finalnya telah berlangsung pada 1 Mei 2021 di Taman Ujung, Desa Merita, Kabupaten Karangasem yang merupakan sentra arak terbaik di Bali.
“Arak Bali telah dikenal masyarakat Bali karena memiliki banyak manfaat baik digunakan sebagai sarana upacara keagamaan, sebagai sarana pengobatan tradisonal, sebagai jamuan dan digunakan sebagai bahan penelitian,” tutur Ramia yang juga menambahkan bahwa Lomba Mixologi Arak Bali merupakan implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Distilasi Khas Bali.
Lomba Arak Bali dilaksanakan bekerja sama dengan Indonesia Food & Beverage Executive (IFBEC), dan Indonesia Bartender Association (IBA). Tujuannya untuk menggaungkan produk Arak Bali ke pasar internasional terutama target pasar pariwisata.
“Lomba ini dilaksanakan sebagai bentuk keberpihakan PDI Perjuangan terhadap petani lokal Bali terutama petani Arak Bali sesuai arahan Gubernur Bali Bapak Wayan Koster,” ujar Ramia yang juga seorang praktisi pariwisata.
Pada saat babak final, produk yang digunakan adalah Arak Bali yang legal dan telah memiliki BPOM dan merupakan produk Bali asli. Sebagai dukungan terhadap komitmen Gubernur Bali Wayan Koster menjaga kelestarian alam Bali, para peserta lomba tidak boleh menggunakan bahan plastik, dan juga diwajikan mengenakan busana adat Bali sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali.
“Karena ini masih dalam situasi pandemi Covid-19 kami laksanakan lomba ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan kami mewajibkan peserta dan panitia untuk swab antigen sebelum mengikuti acara,” ungkap Ramia.
Setelah melalui penilaian yang ketat, akhirnya para dewan juri menetapkan para pwmenang baik juara 1, 2, dan 3, serta juara favorit dan juara harapan. Berikut daftar pemenangnya:
Juara 1 Agus Herman Suar Hermanto dari Gianyar;
Juara 2 I Ketut Rudy Pangestu dari Singaraja;
Juara 3 I Gede Bacudewa Krisna Virgantara dari Denpasar;
Juara Favorit I Kadek Erik Handika Putra dari Jembrana; dan
Juara Harapan I Kadek Adi Mahendra dari Gianyar.
“Keberpihakan PDI Perjuangan kepada produk lokal telah dibuktikan dengan totalitas kegiatan lomba final ini yang bisa membawa Arak Bali jadi kekuatan ekonomi baru yang berbasis kerakyatan dan kearifan lokal Bali. Mari hargai dan gunakan produk lokal demi Bali yang lebih sejahtera,” seru politisi asal Karangasem ini. (red)