Karangasem (Penabali.com) – Rosella sebagai komoditas unggulan memiliki peluang besar untuk dikembangkan, tidak hanya sebagai tanaman hias, tetapi juga sebagai sumber pendapatan yang signifikan. Dalam upaya mendukung pengembangan budidaya rosella, Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (FP-Unwar) berkomitmen melakukan pendampingan pada petani rosella. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan masyarakat, salah satunya di Desa Ban Karangasem.
Dr. I Gusti Agus Maha Putra Sanjaya, S.Pt., M.M, Akademisi FP-Unwar yang juga merupakan Ketua Program Pengabdian Internasional FP-Unwar menyatakan inisiatif ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Selain itu, rosella juga dapat tumbuh dengan baik di lahan yang terbatas, sehingga sangat cocok untuk petani lokal yang ingin meningkatkan pendapatan tanpa harus mengeluarkan biaya investasi yang tinggi. “Petani memiliki peluang untuk mengembangkan budidaya rosella secara optimal,” kata Agus Maha saat dikonfirmasi di Denpasar pada Kamis (21/11/2024).
Rosella (Hibiscus sabdariffa) merupakan tanaman yang dikenal dengan bunga merahnya yang indah dan memiliki berbagai manfaat kesehatan. Tanaman ini kaya akan antioksidan dan vitamin C, sehingga sering dimanfaatkan sebagai bahan baku minuman herbal dan produk olahan lainnya. Nilai ekonomis rosella yang tinggi menjadi alasan utama mengapa FP Unwar memilih tanaman ini sebagai fokus dalam program pendampingan.
FP Unwar tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung kepada petani Desa Ban. Dalam program pendampingan ini, petani diberikan pelatihan mengenai teknik budidaya rosella yang baik dan benar. Pelatihan mencakup cara penanaman, perawatan tanaman, hingga panen dan pasca-panen. Dengan adanya pelatihan ini, petani diharapkan dapat memahami proses budidaya secara menyeluruh dan mampu menghasilkan produk yang berkualitas.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin meningkatkan keterampilan petani dalam mengolah rosella menjadi produk yang bernilai tambah, seperti sirup, teh, atau bahkan kosmetik,” jelas Agus Maha. Hal ini bukan hanya berfokus pada peningkatan jumlah produksi, tetapi juga pada kualitas produk yang dihasilkan. Dengan demikian, produk rosella dari Desa Ban dapat bersaing di pasar lokal maupun nasional.
Pengembangan budidaya rosella di Desa Ban diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Dengan meningkatnya keterampilan dan pengetahuan petani, mereka diharapkan dapat meningkatkan hasil panen dan mengolahnya menjadi produk dengan nilai jual yang lebih tinggi. Ini tentunya akan berdampak pada peningkatan pendapatan keluarga petani.
Selain aspek ekonomi, program ini juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Dengan diberdayakannya masyarakat dalam proses budidaya dan pengolahan rosella, terjadi peningkatan rasa percaya diri dan kemandirian dalam mengelola sumber daya lokal. “Kami percaya bahwa dengan memberdayakan masyarakat, mereka akan lebih mandiri dan mampu mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi,” ungkapnya.
FP Unwar juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk mendukung pengembangan budidaya rosella. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Internasional di Desa Ban, Karangasem, yang merupakan kerjasama antara Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa, UiTM Malaysia, Universiti Malaysia Sabah, Universitas Andalas, dan SAFE Network.
Kolaborasi kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal seperti rosella dan mangga sebagai produk pangan yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. “Penanaman bunga rosella antara pengabdi dan masyarakat merupakan upaya persiapan bahan baku teh rosella,” ujarnya. (rls)