Gelar Pangan Lokal dan Pasar Murah, Upaya Pemkab Buleleng Kendalikan Inflasi Jelang Nyepi

Buleleng (Penabali.com) – Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, meninjau dan berbelanja langsung pada Gelar Pangan Lokal dan Pasar Murah, yang dirangkaikan kegiatan Car Free Day, di Taman Kota Singaraja, Minggu pagi (19/3/2023).

Gelar Pangan Lokal dan Pasar Murah merupakan sinergi Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan TNI dan Polri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Nyepi, sekaligus sebagai upaya pengendalian harga. Gelar Pangan Lokal dan Pasar Murah ini dilaksanakan selama 3 hari mulai Jumat (17/3) di Jalan Diponegoro, hari Sabtu (18/3) dan Minggu (19/3) di Taman Kota Singaraja. Kegiatan ini juga serangkaian memeriahkan HUT ke-419 Kota Singaraja.

“Harga-harga semoga tidak melonjak Hari Raya Nyepi lagi 3 hari. Ini tentu akan membantu transaksi ekonomi masyarakat,” ujar Sekda Suyasa.

Dalam hal pengamanan dan ketertiban selama Nyepi berlangsung, Suyasa menjabarkan Pemkab Buleleng bersinergi bersama Polres Buleleng akan memantau dan menyampaikan pada Pemda kondisi sesungguhnya di masyarakat. Ia berharap, perayaan Hari Raya Nyepi tahun 2023 ini bisa berjalan khidmat.

“Semoga seluruhnya berjalan damai. Masyarakat mampu memenuhi kebutuhan saat hari raya, dan tidak ada gangguan keamanan,” harapnya.

Suyasa menambahkan, pelaksanaan Gelar Pangan Lokal dan Pasar Murah pada hari pertama di Jalan Diponegoro membuat pedagang pasar kurang nyaman, menjadi bahan evaluasi. Sehingga, lokasi kegiatan dilanjutkan di Taman Kota Singaraja.

“Kalau kita melakukan pasar murah langsung jadi bersaing harga-harga. Itu menjadi perhatian dan evaluasi dari pak Pj (Penjabat Bupati Buleleng) juga. Makanya kita lakukan di sini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng, I Gede Putra Aryana, menambahkan bahwa terdapat 30 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berpartisipasi. DKPP Buleleng sebagai SKPD penyelenggara, juga melibatkan Bulog serta Perumda Pasar Argha Nayottama dan Perumda Swatantra.

“Semua terlibat berjualan di sini dengan harga di bawah harga pasar. Karena terus terang kalau menjelang hari raya kebutuhan pasti meningkat. Pimpinan memerintahkan kita untuk menyelenggarakan gelar pangan lokal sekaligus untuk mengantisipasi tingginya harga sembako,” paparnya.

Antusiasme masyarakat cukup tinggi dalam memeriahkan Gelar Pangan Lokal dan Pasar Murah ini. Hal ini bisa terlihat dari naiknya jumlah transaksi yang dicatat DKPP dalam setiap hari pelaksanaan. Pada hari pertama, tercatat terjadi transaksi sebesar kurang lebih 13 juta rupiah.

“Kemarin 21 juta. Hari ini mungkin lebih banyak lagi. Masyarakat Buleleng sangat antusias menyambut kegiatan seperti ini, Apalagi menjelang hari raya,” kata Aryana. (rls)