Penyebaran Covid-19 yang cukup cepat, memaksa pemerintah menerapkan darurat corona. Salah satu usahanya adalah anjuran untuk menerapkan social distancing. Semua warga diharapkan untuk banyak tinggal di rumah dan mengurangi kerumunan. Langkah ini adalah upaya untuk memutus rantai penyebaran virus yang hingga kini belum ditemukan obatnya.
Penerapan social distancing ini ternyata berdampak pada kondisi ekonomi, terlebih di Pulau Bali yang basic ekonominya sangat tergantung kepada pariwisata. Akibatnya kondisi ekonomi goyah, tidak sedikit masyarakat yang penghasilannya anjlok drastis bahkan ada pula yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Keadaan inilah yang menyebabkan beberapa komunitas melakukan operasi bantuan pangan gratis kepada warga yang terdampak secara ekonomi akibat darurat corona. Salah satunya adalah komunitas Tangan Diatas (TDA) Bali.
Puluhan paket sembako diglontorkan oleh komunitas TDA Bali, Sabtu (04/04/2020). Mereka membagikannya kepada warga-warga yang benar-benar tidak mampu akibat darurat corona ini.
“Kita bagikan paket sembako kepada warga yang tidak mampu secara ekonomi akibat darurat corona ini. Kita support mereka dengan bantuan paket pangan. Karena ini adalah yang utama,” jelas Ketua TDA Bali, Sidik Prastowo.
Menurutnya kebutuhan masyarakat yang tidak mampu khususnya paket pangan harus disupport, agar mereka merasa tenang. Jika sudah tenang maka akan mudah untuk diarahkan.
“Kami tidak bisa bayangkan, kalau kebutuhan utama mereka yaitu pangan tidak disupport, maka akan timbul rasa tidak tenang. Dan anjuran selalu tinggal di rumah pada saat kondisi seperti ini tidak akan dihiraukan,” ujar salah satu tim TDA Bali, Putu Cita.
“Hari ini tidak hanya paket pangan yang kita berikan kepada warga yang kurang mampu, namun juga handsanitizer dan masker ikut didistribusikan sebagai alat yang bisa dipakai untuk mengurangi resiko tertular virus corona,” imbuh anggota TDA Bali lainnya, Yanni.
Paket pangan didistribusikan di sekitar wilayah Kota Denpasar mulai dari Sanur, Dangin Puri, Panjer, Sesetan, Pemecutan Kelod hingga Pedungan. Kegiatan sosial ini akan terus berjalan setiap pekan sampai darurat corona dicabut.
Pembagian paket pangan gratis ini merupakan kolaborasi TDA Bali bersama ACT Bali, sebagai bagian tanggungjawab sosial komunitas bisnis UMKM dan lembaga sosial kemanusiaan.
“Semoga kolaborasi ini bisa menular dan menggerakkan masyarakat untuk senang berbagi dengan sesama,” harap Sunhaji, salah satu tim distribusi paket pangan gratis. (red)