Categories Kesehatan

Gen Z Talent Activation Membangun Generasi Digital Bebas Stunting, Kiat Phapros Entaskan Stunting

Purwakarta (Penabali.com) – PT Phapros Tbk yang merupakan bagian dari Holding BUMN Farmasi memiliki komitmen dalam pencegahan stunting melalui beragam produk yang dimiliki khususnya dengan kandungan multivitamin lengkap dan zat besi. Hal ini dibuktikan salah satunya dengan berpartisipasinya Phapros pada gelaran “Gen Z Talent Activation Membangun Generasi Digital Bebas Stunting” yang diinisiasi Kementerian BUMN, Telkomsel, dan Bio Farma serta dihadiri langsung Menteri BUMN, Erick Thohir, bertempat di SMA Negeri 1 Purwakarta, Jumat (23/9/2022).

Dalam acara ini, Phapros bersama Bio Farma (Persero), berkesempatan untuk memberikan edukasi secara langsung pada siswa tentang pentingnya mencegah stunting sejak dini. Intervensi sejak dini diperlukan untuk memastikan para remaja putri sehat dan terbebas dari anemia, sehingga bisa mencetak generasi penerus bangsa yang bebas stunting, enerjik dan berprestasi.

Kasus stunting menjadi salah satu masalah kesehatan anak dan remaja yang paling disorot pemerintah saat ini. Prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Kementerian Kesehatan tahun 2021 secara nasional mencapai 24,4%, dan untuk di Jawa Barat yaitu sebesar 24,5%. Meski prevalensi stunting di Jawa Barat tidak setinggi NTT, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah, tetapi lantaran jumlah populasi anak dan remajanya besar sehingga jumlah kasusnya menjadi banyak. Berdasarkan data dashboard Sebaran Stunting Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri tahun 2022, sekitar 3,2 juta balita di Jawa Barat terpantau mengalami stunting.

Pada perhelatan Gen Z Activation ini, Direktur Pemasaran Phapros, Imelda Alini Pohan, mengatakan bahwa salah satu cara untuk mencegah stunting adalah dengan mengkonsumsi tablet tambah darah bagi para siswi.

“Salah satu penyebab stunting adalah anemia pada ibu hamil. Perlu upaya intervensi sebelum terjadinya hal tersebut, yaitu dengan pencegahan anemia sedari dini pada remaja dengan optimalisasi gizi dan konsumsi tablet tambah darah (TTD) secara rutin sekali dalam seminggu,” ujarnya.

Di sisi lain, hasil survey Nutrition International pada tahun 2018 menemukan kasus anemia remaja putri di Jawa Barat sebesar 41,93%, sementara cakupan remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah pada tahun 2021 baru 25,2% dan masih di bawah target Propinsi Jawa Barat, yakni 52%.

“Dari hasil survey tersebut, maka dibutuhkan kolaborasi program dengan berbagai stakeholders, seperti salah satunya yang kami lakukan hari ini di SMAN 1 Purwakarta. Para siswi diharapkan tak hanya meminum tablet tambah darah pada hari ini saja secara serentak, tapi juga bisa berkesinambungan mengubah perilakunya untuk tetap meminum tablet tambah darah secara rutin karena dari asupan makanan saja pasti tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi mereka,” tambah Imelda disela acara minum tablet tambah darah (TTD) serentak yang disaksikan langsung Menteri BUMN, Erick Thohir dan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.

Salah satu bentuk nyata komitmen PT Phapros Tbk atas pengentasan stunting nasional adalah dilakukannya pengembangan beberapa produk terkait pemenuhan gizi buruk dan anemia oleh Phapros secara terfokus, serta kerjasama dengan pemerintah daerah di lebih dari 15 provinsi untuk bersama-sama melakukan edukasi terkait stunting dan upaya pencegahannya, salah satunya adalah acara Gebyar Minum Tablet Tambah Darah serentak bersama 70 persen siswi se-Jawa Barat yang dilakukan Phapros dan Kementerian Kesehatan pada bulan Agustus lalu di Bandung dan berhasil memecahkan Rekor MURI. Hal ini dilakukan untuk mendorong terciptanya generasi sehat Indonesia bebas stunting di masa yang akan datang. (rls)