Gencar Edukasi Literasi Keuangan, ARW, JPN dan OJK Tak Ingin Warga Terjerat Investasi Bodong

Badung (Penabali.com) – Tak ingin masyarakat terlena tawaran bunga tinggi pada sebuah investasi ilegal, DPP Jangkar Pemuda Nusantara (JPN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan difasilitasi Anggota DPR RI Komisi XI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, kembali memberikan penyuluhan dan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat.

Kali ini, kegiatan yang bertajuk Penyuluhan Jasa Keuangan dan Edukasi Masyarakat Door To Door dengan tema “Edukasi dan Perlindungan Konsumen pada Penggunaan Produk Jasa Keuangan di Indonesia”, dilaksanakan di Kantor Perbekel Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung, Minggu (26/3/2023).

I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) yang pada kesempatan itu dihadirkan sebagai narasumber pada penyuluhan ini, menyampaikan dalam setiap pertemuannya dengan masyarakat selalu menyelipkan pesan agar lebih berhati-hati memilih produk investasi. Hal itu Ia lakukan karena tak ingin bertambah krama Bali yang menjadi korban sebuah investasi ilegal.

“Pengalaman kita sudah banyak produk-produk investasi yng ternyata itu bodong, saudara-saudara kita di Bali jadi korbannya, mau untung malah buntung,” kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.

Kegiatan Penyuluhan Jasa Keuangan di Kantor Perbekel Desa Buduk. (foto: ist.)

Karena itu, agar masyarakat tidak terjebak investasi yang mencekik leher masyarakat, ARW menyampaikan agar selalu mencari tahu legalitas perusahaan investasi tersebut ke OJK. Bisa melalui WhatsApp 081157157157 atau call center 157. Disitu, masyarakat bisa mengetahui legalitas sebuah perusahaan investasi dan aspek logis tawaran investasi.

“Investasi yang menjanjikan keuntungan besar per bulan, sekian persen, melebihi suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia, saya pastikan itu pasti tidak logis. Tidak ada investasi yang memberikan keuntungan instan,” ujar politisi senior partai berlambang banteng moncong putih itu.

ARW lantas menyampaikan, warga yang sudah terlanjur menginvestasikan dananya pada sebuah produk investasi ilegal agar segera menarik dananya.

“Kalau bermain dengan hal ini, pastikan kita menaruh modal, bunganya diambil, dan kalau sudah cukup modal yang kita terima, sudah sesuai dengan jumlah modalnya, berhenti. Karena tidak mungkin investasi tersebut akan bertahan. Dalam enam bulan hingga setahun, investasi tersebut pasti bubar,” ungkapnya.

Dihadapan warga, ARW meminta untuk meneruskan edukasi literasi keuangan ini kepada keluarga, teman, kolega, agar mereka lebih berhati-hati sebelum ikut menanamkan dananya untuk berinvestasi.

ARW menyerahkan paket sembako kepada peserta penyuluhan. (foto: ist.)

“Saya titip kepada ida dane di Desa Buduk ini untuk menyampaikan informasi mengenai investasi yang tidak jelas ini kepada warga yang lain. Jangan sampai setelah saya hadir di sini, tiba-tiba besok ada warga Desa Buduk yang menjadi korban,” ucap ARW mengingatkan.

Sementara itu, Sekretaris Desa Buduk, I Wayan Sudarsana, menyambut positif kegiatan penyuluhan literasi keuangan yang baru pertama kali diselenggarakan di Desa Buduk.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat, dan dapat mengedukasi masyarakat Desa Buduk agar tidak terjebak investasi ilegal. Mudah-mudahan untuk selanjutnya kegiatan pembangunan mental ini dapat dilakukan lagi di Desa Buduk,” harapnya.

Sebelum mengakhiri penyuluhan ini, warga sebagai peserta penyuluhan menerima paket sembako gratis yang diserahkan secara simbolis. Paket sembako ini atas kerjasama DPP JPN dan OJK yang difasilitasi I Gusti Agung Rai Wirajaya. (rls)