Categories Berita Denpasar Politik

Golkar Bali Jajaki 4 Parpol Bangun Koalisi, Sugawa Korry: “Jangan sampai ada kotak kosong”

Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry menyampaikan kesimpulan rapat bersama 5 partai politik, di Kantor DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Jumat (13/03/2020).

Isi kesimpulan dalam rapat tersebut sebagai berikut:

1. Semua pimpinan parpol yang hadir menyambut baik inisiatif pertemuan ini oleh Partai Golkar dalam rangka mewujudkan proses demokrasi yang indah, aman, dan damai di Provinsi Bali;

2. Seluruh pimpinan parpol setuju untuk terus membangun komunikasi untuk mewujudkan koalisi yang solid;

3. Dalam rangka penjajakan koalisi lebih lanjut diharapkan masing-masing parpol berkoordinasi dengan DPP dan DPD kabupaten/kota;

4. Waktu pertemuan lebih lanjut akan ditentukan dan dilaksanakan secara bergilir di masing-masing parpol sebagai tuan rumah.

“Dan terakhir kelima, tuan rumah selanjutnya yang telah disetujui adalah Partai Demokrat Provinsi Bali dalam waktu segera,” ujar Sugawa Korry saat membaca kesimpulan rapat bersama ini didampingi Sekretaris Made Dauh Wijana, Bendahara Komang Takuaki Banuartha, dan jajaran pengurus Golkar Bali serta perwakilan partai politik.

Dalam pertemuan ini hadir beberapa perwakilan DPD partai politik di Provinsi Bali. Antara lain dari PSI, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Demokrat. Sugawa Korry saat ini menyatakan sedang membangun komunikasi dengan Partai Gerindra.

Foto: Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry, didampingi Bendahara Komang Takuaki Banuartha.

“Keinginan yang hadir saat ini tentu ingin bersama (koalisi) namun kita juga menghormati ada proses dan mekanisme di masing-masing partai politik, itu proses yang harus kita jaga, jadi saat pertemuan di Partai Demokrat nanti kita kongkritkan lagi,” jelas Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali ini.

Sugawa Korry mengatakan, pertemuan bersama 5 partai politik yang diinisiasi oleh DPD Partai Golkar Provinsi Bali merupakan penjajakan koalisi dan suatu hal keniscayaan terutama menjelang Pilkada serentak pada bulan September tahun 2020. Hal ini juga untuk mewujudkan proses demokrasi yang baik di Provinsi Bali.

“Jangan sampai ada kotak kosong, jadi ini betul-betul harus dibangun koalisi bukan untuk bermusuhan menghadapi siapa-siapa tetapi untuk bagaimana menciptakan demokrasi yang indah, sejuk, damai bisa diwujudkan di Bali,” sebut politiai senior Partai Golkar asal Desa Banyuatis, Buleleng ini. (red)