Ratusan peserta ambil bagian dalam Lomba Mancing yang diadakan DPD II Golkar Kota Denpasar, Sabtu (14/12/2019), di sungai Tukad Loloan, Denpasar. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Hut ke-55 Partai Golkar tahun 2019.
Lomba Mancing yang berlangsung sore hingga malam hari mulai pukul 6 sore sampai pukul 8 malam tersebut memperebutkan beragam hadiah menarik dan hadiah utama berupa satu unit sepeda motor. Sekitar 400 kilogram atau 4 kwintal ikan lele ditebar dan diperebutkan oleh ratusan pemancing mania.
Ketua DPD II Golkar Kota Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira mengungkapkan, bagi umat Hindu, sungai merupakan salah satu sumber mata air yang disucikan. Karena itu, dengan diadakannya Lomba Mancing ini, diharapkan sungai-sungai yang ada di Kota Denpasar akan terjaga kebersihannya, tertata keasriannya, sehingga dapat menjadi daya tarik wisata.
“Tak hanya menjadi wahana rekreasi bagi pemancing mania, sungai merupakan tempat suci bagi umat Hindu yang wajib hukumnya dijaga kelestariannya,” ujar Wandhira, disela acara.
Terlebih lagi menurut Wandhira, sungai Tukad Loloan ini lokasinya berdekatan dengan beberapa Pura sehingga patut dijaga kebersihannya. Antara lain Pura Mertasari, Pura Dalem Pengembak, Pura Tirta Empul, Pura Suka Merta, dan Pura Tanah Selem.
“Sangat penting kita menjaga sungai tetap bersih. Perilaku sederhana yang dapat kita lakukan menjaga sungai adalah dengan tidak membuang sampah ke aliran sungai,” kata Wandhira mengingatkan.
Selain menggelar Lomba Mancing dalam kaitan Hut ke-55 Partai Golkar tahun 2019, juga dilakukan aksi bersih-bersih di sepanjang bantaran sungai Tukad Loloan, dan penanaman pohon cemara.
“Apa yang kami lakukan adalah sebagai wujud kepedulian Partai Golkar terhadap alam dan lingkungan. Dengan menanam pohon cemara kami harapkan bantaran sungai Tukad Loloan akan bertambah teduh dan asri sehingga mampu menarik banyak pengunjung untuk menikmati suasana sungai yang rindang dan bersih,” jelas politisi dari Sanur Kauh ini.
Disisi lain, Wandhira juga melihat masih diperlukan sejumlah penanatan dan penambahan fasilitas untuk menunjang sungai Tukad Loloan ini menjadi destinasi wisata. Salah satunya adalah fasilitas umum berupa toilet.
“Juga perlu dibangun spot-spot foto, dan pada hari-hari tertentu misalnya saat malam minggu, bisa bangun stand kuliner tradisional yang portable sehingga akan menambah daya tarik sungai ini sebagai tempat rekreasi, tentunya pengunjung dan pedagang juga wajib menjaga kebersihan sungai ini,” ucap Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar ini. (red)