Categories Berita Denpasar

“Grassroots Festival with Indra Sjafri”, Pegadaian Perkenalkan Tabungan Emas kepada Generasi Milenial Pecinta Sepak Bola

Brand Ambassador Pegadaian, Indra Sjafri, berada di Bali selama dua hari untuk memberikan coaching clinic kepada sejumlah pelatih sepak bola, Sabtu (31/8/2019), di Kantor Pegadaian Kanwil VII Denpasar.

Pelatih timns U-19 ini juga sekaligus bertemu anak-anak sepak bola usia dini dalam sebuah acara yang bertajuk, “Grassroots Festival with Indra Sjafri”, di Lapangan Karya Manunggal Sidakarya, Denpasar, pada keesokan harinya Minggu (1/9/2019).

“Pegadaian sudah bekerjasama satu tahun dengan pelatih nasional Indra Sjafri bertujuan untuk pembinaan dan pengembangan sepak bola khususnya generasi muda,” ujar Deputi Bisnis Pegadaian Kanwil VII Denpasar, Ketut Winata, Sabtu (31/8/2019), disela acara coaching clinic di Renon, Denpasar.

Kerjasama ini lanjut Winata, sekaligus membuktikan Pegadaian tidak hanya berorientasi mencari laba semata, namun punya visi misi untuk ikut memajukan sepak bola di tanah air khususnya di Bali. Kegiatan ini juga sekaligus memperkenalkan salah satu produk Pegadaian yaitu Tabungan Emas yang menyasar nasabah milenial pecinta sepak bola.

“Indra Sjafri punya magnet kuat terhadap dunia sepak bola di tanah air. Maka kami gandeng beliau sekaligus juga untuk menarik minat generasi milenial agar gemar menabung sejak dini melalui Tabungan Emas Pegadaian,” jelas Winata.

Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri kepada awak media berharap, Pegadaian akan terus memberikan dukungan bagi pengembangan sepak bola di Indonesia khususnya pembinaan kepelatihan. Komitmen Pegadaian untuk membangun olahraga khususnya sepak bola harus didukung semua pihak sehingga akan terbangun pondasi dan infrastruktur sepak bola Indonesia yang kuat menuju prestasi tertinggi.

Foto: Brand Ambassador Pegadaian, Indra Sjafri.

“Pemain sepak bola yang berkualitas itu lahir dari pelatih yang berkualits pula. Coaching clinic sekaligus mensupervisi pelatih untuk menjadi pelatih yang benar-benar paham bagaimana menjadi seorang pelatih sepak bola yang baik dan benar,” kata pelatih kelahiran 2 Februari 1963 yang juga sempat menukangi Laskar Tridatu Bali United. (red)