“Ground Breaking” Gedung MUI Akan Dilakukan Gubernur Koster

“Gedung MUI Untuk Kepentingan Semua Umat Beragama”

 

Ketua Panitia Pembangunan Gedung MUI Bali, H. Husein Ismail didampingi Sekretaris Umum MUI Bali H. Khadir dan Ketua Nazir, H. Ekky C., mengatakan dalam waktu yang tak lama lagi, Gedung MUI yang lama di Jalan Pulau Menjangan No. 28 Denpasar, akan berpindah ke Jalan Gunung Talang, Denpasar Barat. Kondisinya yang kurang representatif menjadi alasan Gedung MUI itu pindah dan direncanakan peletakan batu pertamanya akan dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster pada hari Sabtu (26/1).

“Gedung lama khan sudah tidak memadai seiring dengan perkembangan jaman, jadi kita putuskan untuk membangun gedung baru di sini (Jalan Gunung Talang, red). Pak Gubernur Koster yang menjadi Gubernur kita semua akan hadir melakukan peletakkan batu pertama,” jelasnya disela-sela persiapan acara.

H. Husein juga menjelaskan, semua persyaratan perijinan pembangunan telah dipenuhi. “Kami sudah memiliki Izin Mendirikan Bangunan, tidak ada masalah,” katanya sembari memperlihatkan dokumen perizinan.

Terkait soal pendanaan pembangunannya, H. Husein mengatakan akan dilakukan dengan penggalian dana oleh MUI melalui umat muslim di Bali. H. Husein menegaskan, dalam pola penggalian dana nanti tidak ada ikatan dengan pihak manapun.

“Tolong dicatat, penggalian dana nantinya tidak ada ikatan politik, pribadi ataupun organisasi. Jadi murni 100 persen terbebas dari ikatan-ikatan,” tegasnya.

Sejalan dengan apa yang disampaikan H. Husein, Sekretaris Umum MUI Bali H. Khadir juga menegaskan, bahwa MUI tidak ada bekerjasama dengan organisasi, ormas ataupun pendakwah yang mengatasnamakan MUI dalam hal penggalian dana. Ia tidak ingin ada salah penafsiran, apalagi di tahun politik saat ini. “Saya tegaskan pembangunan ini tidak ada membawa-bawa pendakwah dari luar atau ikatan dengan siapapun, murni semua nanti dari MUI dan itu sudah saya jelaskan ke kabupaten kota. Biar tidak ada salah tafsir,” ujarnya mengingatkan.

Gedung baru MUI nantinya tak hanya milik umat muslim, tetapi akan mengakomodir kepentingan semua umat beragama. “Tidak ada kepentingan apapun dalam pembangunan gedung ini, kita lepas. Tujuannya bagaimana umat bisa dilayani,” tandas H. Husein.

Ketua Nazir (Pengelola, red) H. Ekky Cules menerangkan, lokasi baru nanti sejatinya sudah dibeli sekitar 7 tahun yang lalu dan peruntukannya kedepan terbuka untuk semua umat, tentunya di Bali. “Tidak akan teriris-iris atau terpecah-pecah karena hanya soal penamaan ini. Nama MUI hanya mengidentifikasikan saja kalau umat punya kantor yang baru demi kepentingan umat baik itu Muslim ataupun Non Muslim,” sebutnya. Apalagi nantinya di Gedung MUI ini akan ada ruang serbaguna.

“Jadi gedung ini betul-betul jadi sebuah perdamaian, bukan perpecahan,” ucapnya. (red)