Tanggal 20 Oktober 2020 menjadi hari spesial bagi Gubernur Bali Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. Pasalnya, pria kelahiran Desa Sembiran Buleleng ini, kini genap berusia 58 tahun.
Ucapan selamat pun terus mengalir kepada orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Bali ini. Doa panjang umur, kesehatan, kesuksesan, hingga kebijaksaan mengalun untuknya. Tidak terkecuali dari pengacara kondang berdarah Batak, Togar Situmorang, S.H., M.H., MAP., CLA.
Togar Situmorang melihat Wayan Koster adalah sosok pemimpin yang sangat luar biasa. Beliau terkenal karena sifatnya yang sederhana dan bersahaja dan menjadi terkenal karena keramahtamahannya serta program-programnya yang nyata untuk membangun Bali.
“Dengan sering turun dan mendengar hati masyarakat, sehingga beliau begitu dekat dan tahu apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakatnya. Apalagi bangsa Indonesia sedang dilanda wabah bencana virus corona. Hal itu membuat beliau harus bekerja extra dan cepat untuk segera membuat keadaan menjadi pulih sediakala,” ungkap Togar Situmorang, Selasa (20/10/2020) di kantor Law Firm Togar Situmorang di Jalan Gatot Subroto Timur No.22 Denpasar.
Togar menambahkan, tugas dan kerja Gubernur Koster di masa pandemi covid-19 saat ini, tidaklah gampang. Apalagi, perekonomian Bali yang ditopang pariwisata, merosot tajam akibat dihantam wabah virus corona. Karema itu, Togar mengamati Gubernur Koster bersama wakilnya, Cok Ace dan segenap pihak telah bekerja keras untuk bisa memulihkan keadaan, minimal mengurangi jumlah terkonfirmasi positif covid dan mengupayakan meningkatnya presentase kesembuhan.
“Beliau sudah terlalu banyak makan garam dalam hal menghadapi tantangan maupun kesulitan yang dihadapi oleh Bali yang kita cintai ini,” kata advokat yang telah menetap di Bali dan menjadi krama Bali.
Anggota Tim 9 Investigasi Komnaspan RI ini juga melihat sifat yang perlu dicontoh dari seorang Wayan Koster, adalah sikap tegasnya untuk tidak korupsi, jujur, kerja tulus selurus-lursnya dan tidak memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi, keluarga serta golongan atau kelompok tertentu.
Namun demikian, sebagai seorang pemimpin Gubernur Koster juga tak luput dari kritik pedas, bahkan cacian, hinaan, dan tuduhan dari sebagian masyarakat. Namun demikian, hal itu justru memacu semangat Gubernur Koster untuk terus bekerja dan tetap fokus membangun Bali sesuai visinya, “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.
“Memang yang tersulit itu adalah orang kaya hidup sederhana. Dan lebih sulit lagi orang punya kekuasaan, dia tidak tergiur menggunakan kekuasaan itu untuk memperkaya diri. Itulah yang sulit ditiru dari Koster. Ditengah hujan dia tidak basah. Ditengah kemarau dia tidak kehausan. Dia punya harta dan punya kekuasaan, tetapi dia tetap sederhana. Kalau bukan karena kekuatan spiritual yang dia miliki, tidak mungkin dia bisa setabah itu,” kata Togar.
“Mari kita berdoa agar beliau bisa tetap menjalankan tugasnya dengan konsisten dan arif demi Bali yang kita sayangi ini. Semoga kita bisa keluar dari belenggu bencana ini serta permasalahan yang ada,” harap Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali ini.
“Dirgahayu dirgayusa Bapak Gubernur Bali Wayan Koster, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa menganugerahkan kesehatan, kebahagiaan dan umur panjang. Tetap fokus, tulus dan lurus. Bekerja untuk masyarakat Bali membangun Bali melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, astungkara,” tutup Founder dan CEO Firma Hukum di Law Firm “TOGAR SITUMORANG”. (red)