Denpasar (Penabali.com) – Provinsi Bali merayakan hari jadinya yang ke-67 pada Kamis (14/8/2025) melalui Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster memaparkan capaian dan arah pembangunan jangka panjang Bali yang tertuang dalam Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun, 2025–2125.
Dalam pidatonya, Koster mengawali dengan penghormatan kepada para gubernur terdahulu yang dinilai telah berkontribusi besar dalam membangun Bali. Ia menegaskan, semangat dan dedikasi para pemimpin masa lalu menjadi inspirasi untuk melanjutkan perjuangan menjaga keberlanjutan Bali di masa depan.
“Kita telah memiliki visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru. Visi ini memuat komitmen menjaga kesucian dan keharmonisan alam, manusia, dan kebudayaan Bali, dengan berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi,” ujar Koster.
Gubernur memaparkan enam bidang prioritas pembangunan lima tahun ke depan, mulai dari penguatan adat dan budaya, peningkatan kualitas sumber daya manusia, transformasi ekonomi berbasis Ekonomi Kerthi Bali, pembangunan infrastruktur ramah lingkungan, pengelolaan lingkungan dan energi bersih, hingga mewujudkan Bali sebagai pulau digital dengan keamanan terpadu.
Data 2024 menunjukkan perekonomian Bali tumbuh 5,48 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Tingkat kemiskinan tercatat 3,80 persen, terendah di Indonesia, sementara angka stunting berada di posisi terendah nasional dengan 7,2 persen. Sektor pariwisata menjadi penopang utama ekonomi, menyumbang 66 persen pertumbuhan, dengan 6,4 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2024.
Meski demikian, Koster mengakui sejumlah tantangan masih dihadapi, seperti alih fungsi lahan, kemacetan, penurunan kualitas lingkungan, hingga permasalahan sosial akibat perilaku wisatawan asing yang tidak tertib. Untuk itu, pemerintah menetapkan lima program super prioritas, termasuk pengelolaan sampah, penataan transportasi dan usaha pariwisata, penertiban wisatawan asing bermasalah, serta perlindungan ekosistem alam.
Koster juga memaparkan rencana pembangunan infrastruktur strategis periode 2026–2030, di antaranya pembangunan jalan lingkar Bali, jembatan penghubung antarwilayah, fasilitas parkir di destinasi utama, hingga kawasan pelabuhan terpadu. Di bidang pendidikan, Pemprov Bali meluncurkan program “Satu Keluarga Satu Sarjana” bagi keluarga kurang mampu, yang akan berlangsung hingga 2030.
Menutup pidatonya, Gubernur mengajak seluruh masyarakat Bali untuk menjaga persatuan, bergotong-royong, dan aktif berpartisipasi dalam pembangunan. “Mari bersama-sama membangun Bali Era Baru demi masa depan yang sejahtera, berdaulat, dan berkepribadian,” pungkasnya. (ika)