Denpasar (Penabali.com) – Wayan Sujiarna, tak pernah menyangka jika rumahnya mendapat bantuan bedah rumah.
Rumah yang terletak di wilayah Banjar Lumintang, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, tepatnya di depan Polsek Denpasar Utara Jalan Ahmad Yani ini, kondisinya memang sangat memprihatikan. Kayu plafon bangunan sudah lapuk. Genteng juga tak sedikit yang bocor. Sujiarna tinggal bersama ibunya yang sudah lansia dan sangat membutuhkan bantuan.
Berangkat dari kondisi tersebut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Denpasar yang juga Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, Ketut Suteja Kumara, memfasilitasi dan mengawal bedah rumah ini yang dibantu dari Yayasan Megumi Santi Indonesia dan dikerjakan secara gotong royong. Bedah rumah ini juga turut didukung Tagana Denpasar, Dinas Sosial Kota Denpasar, Dinas PUPR Kota Denpasar, Dapur Umum Jaba Paon, dan Desa Dauh Puri Kaja.
“Hal baik semacam ini bisa menjadi role model bagi pihak lain, termasuk SKPD Pemkot Denpasar, setiap dinas harus punya mitra kerja,” kata Suteja Kumara disela pembersihan dan pengerjaan awal program bedah rumah ini, Minggu (22/5/2022).
Turut hadir pada kesempatan itu Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar Gusti Ayu Laksmi Saraswati, Perbekel Desa Dauh Puri Kaja Gusti Ketut Sucipta, Ketua Yayasan Megumi Santi Indonesia dan pihak terkait.
Menurut Suteja Kumara, bedah rumah ini tidak menggunakan dana APBD, ini murni menggunakan pola gotong royong, bahu membahu, didasari rasa kemanusiaan. Ia mengungkapkan, jika menunggu dana APBD tahun 2023 belum tentu bisa tuntas secepatnya. Karena itu, respon cepat diambil yang dikomandoi Suteja Kumara.

“Pemerintah Denpasar hadir untuk menyelesaikan masalah rakyatnya, dan masyarakat diberikan ruang berperan serta untuk turut serta membangun Kota Denpasar dan masyarakatnya. Inilah spirit Vasudhaiva Kutumbakam, ini riil bergotong roryong,” ungkapnya.
Ketua Yayasan Megumi Santi Indonesia, Kadek Herry Kurniawan, merasa prihatin atas kondisi rumah keluarga Sujiarna yang tidak layak huni bahkan mengancam keselamatan keluarganya. Karena kondisi itulah pihaknya memberikan bantuan bedah rumah dan dikerjakan secara gotong royong.
“Kita harapkan selesai paling tidak satu bulan ini dan kita tetap minta dukungan semua pihak,” harap Kadek Herry.
Pemilik rumah Wayan Sujiarna menyampaikan terima kasih atas bantuan bedah rumah yang diberikan.
“Terima kasih bantuan ini sangat meringankan beban kami,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir ini. (rls)