Pengurus Daerah Federasi Serikat Pekerja Pariwisata-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, (PD FSP Par-SPSI) Provinsi Bali, menggelar acara Halal Bi Halal Idul Fitri 1440 Hijriah tahun 2019. Halal Bi Halal yang mengangkat tema, “Silahturahmi Menyatukan Perbedaan, Berserikat Menyatukan Tujuan”, dilaksanakan di Aula Sekretariat PD FSP Par-SPSI Provinsi Bali, Sabtu (29/6).
Ketua PD FSP Par-SPSI Provinsi Bali Putu Satyawira Marhaendra dalam sambutannya menyatakan, halal bi halal sangat penting karena landasan bersikap adalah kesetiakawanan. Maka untuk menguatkan kesetiakawan itu harus dipatri dengan silahturahmi. Karena dengan silahturahmi, bisa saling mengenal satu sama lain, berinteraksi yang lebih komunikatif dan menyatukan perbedaan. Halal bi halal ini, juga sebagai bagian implementasi sosial FSP Par-SPSI dalam agenda tahunannya merayakan hari besar keagamaan tak hanya bagi umat Islam, tetapi juga hari besar keagamaan seperti Natal, Galungan Kuningan, Waisak dan yang lain.
“Saya ingat kata Bapak Pendiri bangsa ini, Insinyur Soekarno bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri karena perbedaan bukan karena persamaan,” ujar Satyawira yang juga Ketua PC FSP Par-SPSI Kabupaten Badung ini.
Acara ini selain dihadiri seluruh anggota PD FSP Par-SPSI Bali, juga turut hadir Ustad KH. Mustofa al Amin, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali yang diwakili Kepala UPT Hyperkes dan KK drg. Andry KS., Pengawas Ketenagakerjaan Achmad Sumaryanto, Ketua PC FSP Par-SPSI se-Bali, PUK FSP Par-SPSI se-Bali, serta seluruh anggota SP Par se-Bali.
Pengawas Ketenagakerjaan Achmad Sumaryanto, menyatakan sangat menyambut baik acara halal bi halal ini sebagai sebuah momentum bagi seluruh pekerja pariwisata untuk bisa saling berkomunikasi dan terbuka terhadap berbagai persoalan dan permasalahan ketenagakerjaan. Halal bi halal adalah juga media silahturahmi khususnya diantara pekerja pariwisata sehingga akan tercipta hubungan industrial yang harmonis demi tercapainya kesejahteraan perusahaan dan juga bagi para pekerjanya.
“Tanpa komunikasi, masalah tak bisa diselesaikan, maka dengan silahturahmi inilah terjalin komunikasi yang baik saling mengenal dan saling terbuka satu dengan yang lain,” ucapnya.

Hal senada juga diutarakan Ustad KH. Mustofa al Amin. Menurutnya, halal bi halal adalah media atau sarana untuk bisa saling berinteraksi dalam membangun kebersamaan dan saling bersinergi untuk bersama-sama memajukan pariwisata.
“Ini pintu masuk satu sama lain untuk saling membuka pintu maaf, saling menyayangi, saling menghormati dan saling menghargai meski berbeda pikiran, pribadi, pendapatan, bahkan juga agama. Karenanya ini adalah tradisi yang harus kita rawat karena ini kesempatan bertemu satu dengan yang lain dalam rangka membangun kebersamaan antar warga dan juga antar pengurus FSP Par,” papar Ustad yang juga Rois Syuriah PCNU Kota Denpasar ini.
Bersilahturahmi menyatukan keberagaman berserikat menyatukan tujuan. Tema ini sejalan dengan tujuan halal bi halal untuk menambah soliditas dan kekompakan seluruh anggota FSP Par-SPSI seluruh Bali agar tetap bersatu guna memperjuangkan kesejahteraan pekerja pariwisata.
“Kita berharap semua yang bergabung didalam keluarga besar FSP Par-SPSI Bali akan lebih erat, makin solid dan tambah semangat untuk bersama-sama dapat memperjuankan kepentingan dan kebutuhan kita kaum pekerja. Didalam era sekarang kekompakan dan kebersamaan kita sebagai pekerja pariwisata sangat kita butuhkan dan tingkatkan,” ungkap Ketua Panitia Halal Bi Halal, Junita Wati, usai acara.
Tak lupa Junita Wati juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir, begitu juga kepada panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan acara ini sehingga acara halal bi halal bisa berjalan lancar dan sukses.
“Mohon maaf kepada hadirin bila dalam acara ini ada hal yang kurang berkenan kami panitia sekali lagi mohon dimaafkan,” kata Junita. (red)