Denpasar (Penabali.com) – Praktisi hukum Togar Situmorang, S.H., M.H., MAP., C.Med., CLA., merasa bersyukur umat Hindu dapat melaksanakan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Namun, mengingat dalam kondisi pandemi Covid-19 maka kegiatan sembahyang juga tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) yang ketat untuk mencegah munculnya klaster baru.
“Perang melawan wabah Covid-19 justru terus berlanjut sampai sekarang yang kita sama-sama tidak tahu kapan berakhir,” kata Togar Situmorang, Selasa (9/11/2021).
Meski dalam kondisi pandemi, namun advokat yang kerap dijuluki “Panglima Hukum”, tetapi esensi hari raya tidak mungkin berkurang, karena menurut Togar Situmorang, agama Hindu mengajarkan beryadnya sesuai kemampuan dan memang terdapat tingkatan yadnya baik nista, madya, utama,” tuturnya.
“Kita berharap dalam momentum kebahagiaan Hari Raya Galungan dan Kuningan ini sekaligus memperingati kemenangan dharma melawan adharma menjadi titik awal keluarnya kita dari permasalahan tentang Covid-19 yang sudah lama kita menghadapinya,” ungkapnya.
Agama Hindu itu mengajarkan kedamaian dan ketulusan, jadi berhari raya tetap bisa dikondisikan sesuai keadaan asalkan niat bakti umat kepada Sang Maha Pencipta adalah tulus dan ikhlas sesuai kemampuan.
“Dan kami dari Law Firm Togar Situmorang, PBH Panglima Hukum dan PT. Bali Global Service mengucapkan rahajeng rahina Galungan lan Kuningan dumogi irage sareng sami polih karahayuan,” tutup advokat yang telah lama menetap di Bali dan menjadi krama Bali. (rls)