Jembrana (Penabali.com) – Meski diguyur hujan lebat namun tak menyurutkan semangat Ketua Harian Depinas SOKSI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra untuk melakukan rebiosasi hutan lindung di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Jumat (13/08/2021).
Bersama Bupati Jembrana, pria yang akrab disapa Gus Adhi itu menanam 500 bibit pohon buah berbasis kehutanan seperti durian, alpukat dan manggis. Turut hadir di acara penghijauan ini diantaranya Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Unda Anyar Dr. Ir. Titik Wurdiningsih, Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat Agus Ngurah Krisna, Kepala BKSDA Provinsi Bali Raden Agus Budi Santoso, Kepala KPH Bali Barat Agus Sugiyanto, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Jembrana Made Suardana yang juga Anggota DPRD Bali Dapil Jembrana, Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Jembrana serta kader SOKSI Jembrana.
Maraknya perambahan hutan lindung di Kabupaten Jembrana khususnya di Desa Manistutu mengundang keprihatinan Gus Adhi. Menurut Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar dari Dapil Bali ini, perambahan hutan lindung yang dilakukan masyarakat sangat masif terjadi. Mereka merambah hutan dan menanaminya dengan pohon pisang dan padang gajah.
“Pertanian tidak lepas dari hutan sebagai penjaga air, penyedia sumber air. Kalau hutan rusak maka tidak ada suplai air untuk daerah pertanian. Kalau tidak ada air artinya pertanian kita mati dan ketahanan pangan kita terganggu, kita bisa krisis pangan. Jadi penting kita menjaga hutan untuk menjaga pertanian dan ketahanan pangan kita,” ujar Gus Adhi.
Pada kesempatan itu, Gus Adhi mengingatkan warga Desa Manistutu khususnya masyarakat sebagai penyangga hutan bahwa betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan demi anak cucu, demi pertanian dan untuk atmosfer kehidupan. Karena hutan adalah nafas bagi bumi.
“Mari semua stakehoder kehutanan dan pemerintah daerah serta masyarakat semuanya saya mengajak untuk senantiasa melestarikan hutan. Hutan lestari masyarakat sejahtera,” seru Gus Adhi yang juga Ketua Depidar XXI SOKSI Provinsi Bali.
Kawasan hutan lindung di Desa Manistutu juga merupakan kawasan pariwisata. Tak sedikit wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang memanfaatkan kawasan hutan lindung ini untuk berwisata khususnya meditasi dan yoga, karena didukung suasana alamnya.
Namun demikian, kawasan hutan lindung ini juga mengalami tantangan karena perambahan dan pembabatan yang marak terjadi.
I Ketut Master, pria yang ikut merintis Pokdarwis Wirawana Pegubugan di kawasan hutan lindung Desa Manistutu, mengungkapkan untuk mengetuk kepedulian wisatawan terhadap kawasan hutan maka para pengunjung wajib menanam satu pohon.
“Setiap tamu yang datang ke tempat kami, wajib menanam satu pohon. Bukan semata-mata untuk wisata, tetapi juga bagaimana para tamu ikut memiliki hutan Manistutu. Mengajak menghijaukan alam dan kembalikan hutan kami,” terang Master yang juga dikenal mahir memodifikasi mobil offroad.
Sementara itu Bupati Jembrana Nengah Tamba mengapresiasi kepedulian dan perjuangan Gus Adhi untuk menyelamatkan hutan di Jembrana serta kembali melakukan reboisasi menghijaukan kawasan hutan khususnya hutan lindung di Desa Manistutu.
“Kalau ada yang babat hutan saya minta Polda tangkap langsung, tidak ada ampun, tim sukses pun tidak saya kasi ampun kalau membabat hutan,” tegas Bupati Tamba. (rls)