Categories Buleleng Kesehatan

Hindari KIPI Berat, Sekda Suyasa Minta Tim Vaksinasi Covid-19 Lakukan Screening Ketat

Penabali.com – Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa meminta Tim Vaksinasi Covid-19 dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Buleleng agar melakukan screening terhadap calon penerima vaksin Covid-19 dengan ketat. Hal itu diperlukan untuk menghindari terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang tergolong berat.

”Untuk masyarakat sebelum vaksinasi agar menjaga kesehatan dengan baik supaya kondisi tubuh betul-betul fit untuk menerima vaksin,” ujar Suyasa saat memantau pelaksanaan vaksinasi di Kecamatan Gerokgak, Jumat (11/6/2021).

Pemantauan dilaksanakan di empat titik desa yakni Desa Tinga-Tinga, Desa Pengulon, Desa Patas dan Desa Gerokgak. Turut mendampingi Kadis Kominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan, Camat Gerokgak Made Juartawan, Kadiskes Buleleng dr. Sucipto, dan perbekel setempat.

Terkait KIPI, Kadiskes Buleleng ditugaskan untuk mengingatkan seluruh tenaga kesehatan yang bertugas dalam tim vaksinasi untuk melakukan screening dengan ketat. Sehingga KIPI berat bisa dihindari.

Sementara itu, antusiasme warga mengikuti vaksinasi di empat desa, sangat tinggi. Masyarakat ingin melakukan suntikan vaksin melebihi target 70 persen yang ditetapkan. Tidak hanya lansia, kaum remaja pun terlihat berbondong-bondong datang ke lokasi vaksinasi.

“Antusias warga cukup bagus jadi tinggal fasilitas kesehatan khususnya tenaga kesehatan di tiap desa disiapkan lebih dari satu tim,” kata Suyasa yang juga Sekda Buleleng.

Gede Suyasa juga mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di Gerokgak tidak lepas dari dukungan dari pihak pemerintahan desa dan kecamatan yang dinilai bagus. Untuk itu, diharapkan target vaksinasi dalam sepuluh hari terakhir bisa diselesaikan sebanyak 50 ribu di Kecamatan Gerokgak.

“Setelah menyasar di Gerokgak, selanjutnya kita akan sasar di kecamatan lain,” ungkapnya.

Birokrat asal Tejakula ini menambahkan, di Kabupaten Buleleng jumlah yang sudah dilakukan vaksinasi 167 ribu orang. Dari jumlah ratusan ribu tersebut, hanya dua sampai tiga orang yang mengalami KIPI kategori sedang. Namun, KIPI tersebut tidak berlangsung lama. Sudah kembali normal dalam waktu dua hari.

“Tentunya setiap KIPI akan ditentukan oleh kondisi tubuh masing-masing, tidak bisa dijadikan generalisasi,” tutup Suyasa. (rls)