Untuk memperkenalkan sejarah Kota Denpasar sebagai tonggak penting peradaban, pada momen Hut ke-231 tahun ini Pemerintah Kota Denpasar dibawah kepemimpinan Walikota Denpasar IB Rai Dharmwijaya Mantra bersama IGN Jaya Negara memfokuskan beragam kegiatan yang dapat dinikmati seluruh komponen masyarakat Denpasar. Guna memantapkan peringatan tersebut, digelar rapat persiapan Hut Kota di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Senin (14/1), dipimpin Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara didampingi Asisten I Setda Kota Denpasar Made Toya dan Asisten III Setda Kota Denpasar IGN Eddy Mulya serta melibatkan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Staf Ahli Pemerintah Kota Denpasar.
Sekda Rai Iswara pada kesempatan itu mengatakan, Hut ke-231 tidak hanya dirayakan di kalangan Apatur Sipil Negara Pemerintah Kota Denpasar saja. Melainkan masyarakat Kota Denpasar juga harus ikut merayakannya. Karena itu dalam rapat itu Rai Iswara meminta agar seluruh ASN untuk memikirkan pelaksanaan HUT Kota Denpasar tahun ini. ‘’Kami semua berharap HUT ke 231 tahun ini dapat dinikmati seluruh masyarakat Kota Denpasar dalam suasana gembira,’’ harapnya.
Lebih lanjut Rai Iswara mengatakan, agar bisa dinikmati masyarakat, OPD harus membuat berbagai langkah, salah satunya dengan mendorong semua camat membuat surat edaran agar masyarakat Desa dan Kelurahan membuat suatu kegiatan menyambut Hut Kota.
‘’Dengan demikian semarak Hut ke-231 Kota Denpasar dapat dirasakan oleh masyarakat sekaligus jadi momentum memperkenalkan sejarah terbentuknya Kota Denpasar hingga ke elemen masyarakat terbawah,’’ ujarnya.
Sementara itu Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar Dewa Gede Rai mengatakan, Hut ke-231 Kota Denpasar selain ASN juga harus dirayakan masyarakat Kota Denpasar. Karena ini adalah ulang tahunnya Denpasar bukan pemerintahannya. Agar HUT Kota Denpasar nampak meriah Dewa Rai menyarankan agar Pemerintah Kota Denpasar membuat sebuah festival di satu tempat seperti di titik nol Kota Denpasar. Selain itu juga perlu dibuatkan logo sehingga mudah diinformasikan di media masa maupun elektronik.
“Dengan digelar Festival Hut Kota Denpasar maka semaraknya akan dirasakan oleh masyarakat Denpasar,’’ ujarnya.
Asisten III Setda Kota Denpasar IGN Eddy Mulya mengatakan, Hut ke-321 Kota Denpasar di setiap desa maupun kelurahan harus dilaksanakan lomba inovasi dan kreatifitas. Dengan lomba inovasi ini Pemerintah semakin gampang ketika diperlukan berbagai inovasi. Tidak hanya itu Eddy Mulya juga berharap agar Pameran Pelayanan Publik yang dilaksanakan setiap HUT Kota agar menampilkan inovasi-inovasi menarik. ‘’Sehingga masyarakat akan tertarik untuk mengunjunginya,’’ ujarnya.
Untuk diketahui, Kota Denpasar baru terbentuk pada 27 Februari 1992 namun dari sejarah Kota Denpasar tahun 2019 ini telah berusia 231 tahun. Hasil penelitian yang dilakukan tim Sejarah Kota Denpasar, nama Denpasar telah ada sejak tahun 1788. Hal ini ditandai dengan berdirinya Puri Denpasar. Denpasar berarti sebelah Utara Pasar. Puri Denpasar adalah sebuah Puri yang berada di Utara Pasar. Puri Denpasar adalah pusat kerajaan Badung dibawah pemerintahan Raja I Gusti Made Ngurah. Fakta ini memberi petunjuk bahwa telah lahir sebuah komunitas masyarakat yang berpusat di Puri Denpasar.
Puri Denpasar yang dahulu hancur karena serangan penjajah Belanda bergeser ke belakang dan kini Puri Denpasar yang telah hancur tersebut berubah menjadi Gedung Jaya Sabha, dan Utara Pasar itu sekarang berubah menjadi Kantor Pusat Pemerintahan Kota Denpasar. Perkembangan selanjutnya Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung waktu itu menganggap perlu dan mendesak untuk mengusulkan Kota Denpasar dijadikan Kota Administratif, sehingga proses pembangunan dan pelayanan masyarakat dapat ditingkatkan. Maka pada tahun 1978 Kota Denpasar menjadi Kota Administratif. (red)