Buleleng (Penabali.com) – Penjabat (Pj.) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, menyerahkan secara simbolis bantuan sosial (Bansos) berupa beras kepada warga miskin di Kelurahan Paket Agung dan Kelurahan Kaliuntu. Kegiatan sosial ini merupakan serangkaian Peringatan HUT ke-51 KORPRI Tahun 2022, Selasa (29/11/2022).
Ditemui usai menyerahkan Bansos di Kantor Lurah Kaliuntu, Pj. Lihadnyana menyampaikan kegiatan sosial kali ini menjadi momen yang sangat baik untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi dalam rangkaian kegiatan HUT ke-51 KORPRI Tahun 2022
Pj. Lihadnyana menerangkan kegiatan ini bisa disebut “Mecapatan, Megagapan”, hal itu diungkapkan karena pihaknya pertama kali mengunjungi dua kelurahan tersebut sembari bertegur sapa kepada masyarakat, juga menjadi momen membantu masyarakat melalui Bansos.
”Semoga mereka bisa segera keluar dari kekurangberuntungannya melalui program-program pemerintah, sehingga Buleleng bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrim maupun fakir miskin,” harapnya.
Sementara itu, Sekda Suyasa yang juga selaku Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Buleleng menerangkan penyerahan Bansos serangkaian HUT ke-51 KORPRI tahun ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi. Tentunya, masyarakat yang menjadi penerima Bansos adalah warga miskin yang belum sempat mendapat bantuan lainnya.
“Momentum ini menjadi komitmen kita untuk menuntaskan kemiskinan ekstrim sesuai instruksi Presiden RI. Targetnya akan tuntas pada tahun 2024, sekarang masih dalam proses verifikasi dan validasi,” terangnya.
Ditambahkan, hingga saat ini proses verifikasi dan validasi warga yang masuk kategori kemiskinan ekstrim masih dilakukan. Prosesnya dilakukan langsung di masing-masing desa melalui musyawarah desa. Sekda Suyasa menerangkan beberapa desa telah mengirimkan hasil verifikasi dan validasi data warga, tercatat dari 10.000 warga miskin ekstrim yang ada, kini telah menurun menjadi 4.800 keluarga penerima manfaat.
“Kita masih menunggu laporan dari beberapa desa lainnya. Semoga program penuntasan kemiskinan ekstrim di Buleleng sesuai instruksi Presiden dapat kita selesaikan hingga tahun 2024,” pungkasnya. (rls)