HUT ke-76 Koperasi, Pj. Lihadnyana: Momentum Kebangkitan Koperasi di Kabupaten Buleleng

Buleleng (Penabali.com) – Sebagai pilar penting perekonomian Indonesia, koperasi sangat penting di masyarakat untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan. Khusus koperasi di Kabupaten Buleleng diharapkan senantiasa tumbuh menjadi mandiri dan profesional.

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, saat membuka kegiatan pasar rakyat dan jalan santai memperingati HUT ke-76 Koperasi di Kabupaten Buleleng, Jumat (14/7/2023), menyampaikan koperasi yang menjadi sokoguru perekonomian tidak bisa berjalan stagnan. Namun, harus mampu mewujudkan diri sebagai penggerak ekonomi rakyat. Koperasi yang tumbuh mandiri dan profesional, juga harus mampu adaptif terhadap era digital saat ini.

“Masuk pada dunia digital saat ini maka koperasi harus mampu menyesuaikan dengan dunia digital. Oleh karena itu mari kita jadikan Hari Koperasi pada tahun ini sebagai momentum kebangkitan koperasi di Kabupaten Buleleng,” ungkapnya.

Pj. Lihadnyana mengharapkan agar koperasi bisa menjadi wadah untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki Kabupaten Buleleng. Koperasi harus menjadi lembaga yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Dirinya juga mendorong kedepannya bisa lebih banyak koperasi produksi yang harus dikembangkan di Kabupaten Buleleng.

Pj. Lihadnyana mengibaskan bendera start saat melepas peserta jalan santai memperingati HUT ke-76 Koperasi di Kabupaten Buleleng, Jumat, 14 Juli 2023. (foto: ist.)

“Karena potensi pertanian, potensi UMKM sudah secara nyata mampu mempertahankan kokohnya ekonomi di kabupaten buleleng dari potensi yang kita miliki itu,” tegasnya.

Peringatan HUT ke-76 Koperasi di Kabupaten Buleleng yang digelar juga dalam bentuk pasar rakyat, diapresiasi Pj. Lihadnyana. Ia memberikan catatan bahwa pelaksanaan pasar rakyat atau pasar murah haruslah mampu memberikan dampak terhadap terjaganya daya beli masyarakat. Sehingga, pasar rakyat tidak hanya menjadi sebuah seremoni tanpa dampak berarti.

“Tetapi (jika) tidak memberi dampak terhadap dukungan daya beli masyarakat, itu tidak berarti apa-apa. Karena pada hakikatnya pasar murah itu bisa mengendalikan harga, mengendalikan inflasi, berarti kemiskinan juga bisa kita turunkan,” ucap Pj. Lihadnyana. (rls)