ICOSPI BATIK 3, Kiat Berinvestasi Kesehatan dan Mental

Badung (Penabali.com) – Kesehatan dan kesejahteraan mental merupakan hal mendasar dalam menjadi manusia seutuhnya. Berinvestasi dalam kesehatan mental menghasilkan keuntungan bagi diri kita sendiri, masyarakat, bahkan bisnis dan ekonomi. Kesehatan mental yang baik menciptakan hasil kesehatan fisik yang lebih baik, lebih kuat, keluarga dan produktivitas ekonomi meningkatkan.

Promosi, perlindungan dan pemulihan kesehatan mental merupakan perhatian penting bagi individu, komunitas dan masyarakat di seluruh dunia khususnya pada masa setelah pandemi Covid-19.

Mendukung promosi, perlindungan dan pemulihan kesehatan mental, Departemen/KSM Psikiatri dan Program Studi Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana bersama RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar mengadakan 1st International Conference on Cultural and Spiritual Psychiatry (ICOSPI) Join Summit with Bali Psikiatri Terkini (BATIK) 3 yang mengusung tema “Investing in Mental Health: Moving Forward to Break The Pandemic World” bertempat di Harris Hotel Sunset Road, Badung, Sabtu (24/9/2022).

Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari yang dimulai pada Kamis 22 September 2022 hingga Minggu, 25 September 2022. Hari pertama dilakukan 7 workshop. Hari kedua merupakan kegiatan ICOSPI yang menghadirkan pembicara dari beberapa negara seperti Italia, Kanada, Australia, USA, Belanda dan Skotlandia. Pada 24 dan 25 September 2022 merupakan Simposium BATIK 3 dan kegiatan ilmiah seperti presentasi poster dan oral.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes., yang hadir dalam acara ini menyampaikan bahwa sehat bukan hanya fisik tapi juga aspek sosial dan aspek mental sesuai dengan definisi kesehatan yang dideklarasikan WHO.

Lebih lanjut dekan menyampaikan bahwa perkembangan ilmu kesehatan mental sangat pesat dan FK Unud sebagai institusi pendidikan harus bisa menjadi jembatan untuk menyebarluaskan informasi tersebut.

“Salah satu kunci untuk memberikan pelayanan yang optimal yaitu mengetahui perkembangan teknologi kedokteran termasuk di bidang psikiatri, dimana perkembangannya demikan pesat. Hal ini harus kita ikuti dan tugas kewajiban kita sebagai institusi pendidikan serta profesi dengan senantiasa bisa menyebarluaskan perkembangan terkini kepada dokter umum atau dokter spesialis,” jelasnya.

Tidak lupa dekan menyampaikan harapannya acara ini bisa memberikan tambahan ilmu untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan termasuk psikiatri yang setara, guna mendukung upaya pemerintah yang mencanangkan Indonesia Sehat di tahun 2025.

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P., yang hadir sekaligus membuka acara dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasinya terhadap Program Studi Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa yang sudah menyelenggarakan acara ini dan berharap semoga acara ini dapat menjadi ajang investasi dalam kesehatan mental dalam upaya penanganan kesehatan jiwa secara global.

“Simposim dan seminar ini memberikan harapan baru pada dokter spesialis kedokteran jiwa serta dokter umum dan praktisi yang lainnya untuk bersama-sama melawan stigma negatif kesehatan mental, melalui kegiatan ini mudah-mudahn ada tambahan pengetahuan baru bagi para peserta dan bisa membagi ilmu di bidang riset maupun di bidang yang lain,” ucapnya.

Rangkaian kegiatan ini diikuti 237 peserta ICOSPI dan 444 peserta BATIK 3. Sebanyak 37 mengikuti presentasi poster dan 15 peserta presentasi oral. Kegiatan ini juga mengadakan Udayana Award sebagai penghargaan bagi kontribusi peserta yang melakukan penelitian untuk pengembangan, perbaikan, peningkatan kesehatan mental masyarakat. (rls)

Sumber: https://www.unud.ac.id/in/berita-fakultas1883-1st-International-Conference-on-Cultural-and-Spiritual-Psychiatry-ICOSPI-Join-Summit-with-Bali-Psikiatri-Terkini-BATIK-3.html