(Penabali.com) – Pusat Kajian Lontar Universitas Udayana menggelar Peluncuran Katalogus Lontar Koleksi Puri Agung Denpasar Bangli dan Webinar Ulas Lontar I, Senin (24/01/2022). Acara tersebut diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
Acara webinar ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Puri Agung Denpasar, Bangli. Kegiatan pengabdian masyarakat itu berupa “Identifikasi dan Kodifikasi Lontar” koleksi Puri Agung Denpasar, Bangli. Dari hasil indentifikasi dan kodifikasi yang dilakukan tercatat 87 judul lontar yang termasuk dalam jenis weda, agama, wariga, usadha, tatwa, tutur, kekawin, geguritan, babad, dan kidung.
Identifikasi dan kodifikasi yang dilaksanakan Tim Pusat Kajian Lontar Universitas Udayana terhadap lontar-lontar koleksi puri tersebut melahirkan sebuah buku Katalogus Lontar Puri Agung Denpasar, Bangli. Buku tersebut merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban kegiatan pengabdian masyarakat yang sudah dilaksanakan Tim Pusat Kajian Lontar Universitas Udayana.
Adapun Tim Penyusun Katalogus antara lain Prof. Dr. I Wayan Cika, M.S., (Ketua), Putu Eka Guna Yasa, S.S., M.Hum., (Sekretaris), serta anggota yang terdiri dari Putu Widhi Kurniawan, S.S., M.Hum., I Nyoman Suwana, S.S., M.Hum., Made Agus A. Hadi Sutresna, S.S., dan Ida Bagus Anom Wisnu Pujana, S.S.
Kelanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat tersebut, Tim Pusat Kajian Lontar Unud menggelar acara Webinar Ulas 1 sebagai acara peluncuran buku Katalogus Lontar Puri Agung Denpasar, Bangli. Acara yang dipandu Putu Intan Adelia (Mahasiswi Prodi Sastra Bali) dan sambutan dari Ketua Pusat Kajian Lontar Unud (Prof. Dr. I Wayan Cika, M.S).
Prof. Cika menyampaikan terima kasih atas kerja sama Tim Pusat Kajian Lontar Unud dengan Puri Agung Denpasar, Bangli. Berdasarkan kerja sama yang terjalin antara kedua belah pihak tersebut, penyusunan buku Katalogus Lontar Puri Agung Denpasar, Bangli, sebagai bukti kinerja Tim Pusat Kajian Lontar atas kegiatan pengabdian masyarakat dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Panglingsir Puri Agung Denpasar, Bangli, Prof. dr. A.A. Gde Muninjaya, M.Ph., berharap agar kegiatan atau kerja sama antara Pusat Kajian Lontar Unud dengan Puri Agung Denpasar dapat terjalin lagi serta dikembangkan pada masyarakat yang lebih luas, agar warisan budaya yang adiluhung dalam khazanah kebudayaan Bali dapat dilestarikan dan diteruskan kepada generasi penerus.
Acara peluncuran Buku Katalogus Puri Agung Denpasar, Bangli, secara resmi dibuka Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Dr. Made Sri Satyawati, M.Hum.
Acara dilanjutkan mengulas lebih jauh tentang khazanah naskah lontar yang tersimpan di Puri Agung Denpasar Bangli, yang diulas langsung Putu Eka Guna Yasa, S.S., M.Hum., serta dipandu Made Agus A. Hadi Sutresna, S.S. (moderator).
Dalam ulasannya, Putu Eka Guna Yasa menjelaskan bahwa khazanah naskah lontar yang ada di Puri Agung Denpasar Bangli, tidak terlepas dari hubungan historis masa lalu antara puri dengan sosok sulinggih, Ida Pedanda Made Sidemen.
Ida Pedanda Made Sidemen diundang secara langsung oleh pihak puri sebagai pengajar sastra di sana. Dari hubungan inilah menjadi cikal bakal terbentuknya Puri Agung Denpasar selain sebagai pusat pemerintahan Bangli, juga sebagai pusat aktivitas sastra. Sehingga pada masa pemerintahan Anak Agung Anglurah Ketut (1938-1958) di Puri Denpasar Bangli aktivitas sastra berkembang pesat.
Lebih lanjut, Putu Eka Guna Yasa memaparkan naskah-naskah lontar yang tersimpan di Gedong Saraswati ada sebanyak 87 lontar yang terdata. Kondisi naskah di Puri Agung Denpasar Bangli sebagian besar masih utuh. Hanya 1 sokasi yang ditemukan sudah mengalami kerusakan akibat usia, termakan serangga, dan faktor lainnya.
Naskah lontar di Puri Agung Denpasar Bangli ada yang tersimpan di dalam keropak dan ada juga yang dalam bentuk cakepan. Adapun lontar-lontar yang berhasil diidentifikasi dibagi berdasarkan klasifikasinya, yakni weda, agama, wariga, usadha, tatwa, tutur, kekawin, geguritan, babad, dan kidung.
Lebih lanjut, Putu Eka Guna Yasa juga menjelaskan mengenai judul-judul naskah lontar yang berhasil teridentifikasi sesuai dengan klasifikasinya masing-masing.
Putu Eka Guna Yasa juga memaparkan satu naskah unik yang berkaitan dengan Puri Agung Denpasar Bangli, berjudul Geguritan Puri Denpasar. Naskah tersebut berkaitan erta dengan aktivitas yang dilaksanakan Puri Agung Denpasar, Bangli. Geguritan Puri Denpasar ditulis pada hari Jumat Kaliwon, wuku Bala, tanggal 10, Sasih Karo (Agustus), tahun 1870 saka (1948 Masehi).
Dalam naskah tersebut diceitakan abdi Ida Anak Agung Anglurah Ketut (Regen Bangli) yang mengiringi beliau melakukan penyucian diri ke 11 mata air (reh praya payu pacang, mangiring bhatara lingsir, mangde tutug, matirta yatra ping solas). Ada 3 lokasi yang menjadi tempat penyucian diri beliau yaitu di Sudhamala, Tirta Arca, dan Beji Desa Demulih.
Putu Eka Guna Yasa menjelaskan dalam Geguritan Puri Denpasar juga menjelaskan mengenai aktivitas yatra, tirtha, dan sastra. Adapun aktivitas yatra, tirtha, dan sastra dalam geguritan menjelaskan mengenai I Dewa Agung Anglurah diiring sulinggih Ida Padanda Istri Agung, Ida Padanda Istri Karang, Ida Padanda Nyoman Dangin, Ida Padanda Ketut Ketut Kekeran Nyoman Pidada menuju ke Panglukatan Sudamala, pada hari Jumat Kaliwon, wuku Bala, tanggal 10, Sasih Karo (Agustus), tahun 1870 saka (1948 Masehi).
Tempat melakukan turta yatra adalah panglukatan Sudamala yang airnya suci hening, banyak pancuran yang menghadap ke sungai yang luas, tempat melakukan pemujaan sangat bagus, lapang, dan diteduhi pohon beringin.
Setelah selesai sesi pemaparan naskah-naskah lontar koleksi Puri Agung Denpasar, Bangli, acara webinar yang dihadiri 81 peserta dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Adapun beberapa peserta yang bertanya mengenai keberadaan naskah lontar yang berada di Puri Agung Denpasar.
Acara kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama antara penitia penyelenggara dengan peserta webinar. (rls)
Sumber: http://www.unud.ac.id