(Penabali.com) – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Andi Widjajanto menilai proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai upaya memperkuat pertahanan nasional.
Hal itu diungkapkan Andi saat menjadi pembicara pada Seminar Wawasan Kebangsaan: Strategi Pemerintahan Jokowi Menjaga Keamanan Nasional, di Universitas Kristen Satya Watjana.
Andi menyampaikan, IKN bukan hanya upaya untuk memiliki Smart City, Digital City, atau pun sebagai hak penuh bangsa Indonesia. Jauh dari itu, menurut Andi, IKN merupakan upaya memperkuat kapasitas pertahanan nasional.
“Pada saat kita membangun IKN, yang dekat dengan Balikpapan, untuk saya itu peluang terbesar kita meningkatkan kapasitas pertahanan kita, karena kita sudah punya pengalaman melihat sejarah,” ucap Andi dilihat dari kanal YouTube UKSW Salatiga, Selasa (19/7/2022).
Andi mengungkapkan, saat pertama mengetahui IKN akan dibangun di Kalimantan Timur, dirinya juga mempelajari tentang kebijakan tersebut. Andi menemukan, daerah di Kaltim tersebut bukan wilayah sembarangan.
Lebih lanjut, Andi menyampaikan, upaya Jepang menguasai Indonesia masuk melalui wilayah Kaltim, tepatnya di Balikpapan. Upaya tersebut dilakukan Jepang setelah menyerang Pearl Harbor, dan membuat hegemoni Hindia Belanda di Indonesia berakhir.
“Saya mempelajari IKN ini menemukan data kampanye militer Jepang 1941. 7 Desember 1941 menyerang Pearl Harbor, serangan berikut Jepang bukan Manila tetapi Balikpapan, 11 Desember. Indonesia dikuasai Jepang, pemerintahan Hindia Belanda dan tumbang dalam waktu 4 bulan. April 1942 seluruhnya sudah dikuasi oleh Jepang,” terang Andi.
“Masuknya dari ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) 2, pendaratan pertamanya Balikpapan,” lanjutnya.
Andi menyampaikan, wilayah Kaltim memang wilayah strategis yang harus dipertahankan. Pasalnya, sejarah telah membuktikan wilayah Kaltim tersebut telah mencatatkan sejarah yang membuat Jepang mampu menguasai Indonesia dalam waktu 4 bulan. (rls)