Singaraja ( Penabali.com ) – Alunan merdu Gong Bali, Angklung, dan nyanyian Genjek mewarnai perayaan Imlek 2575 di Tempat Peribadahan Ling Gwan Tiong Singaraja pada Sabtu (10/2). Perpaduan unik ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang ke Bali saat Imlek, mencerminkan akulturasi budaya yang telah berlangsung selama ratusan tahun di Bali Utara.
Sekaa Gong Dewi Tunggal dari Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Buleleng, telah menjadi langganan untuk tampil di perayaan Imlek di Ling Gwan Tiong Singaraja. Selama dua hari penuh, mereka membawakan berbagai jenis tabuh, termasuk tabuh tua, leonggotan, dan genjek. Tabuh genjek dimainkan untuk menimbulkan kegembiraan dan keceriaan, dan sebanyak lima genjek telah dibawakan pada perayaan kali ini. “Tampil di perayaan Imlek sudah menjadi tradisi bagi Sekaa Gong Dewi Tunggal Suwug. Ini sudah seperti keluarga,” kata Made Jagi Widiarta selaku Kelian Sekaa.
Humas TITD Ling Gwan Tiong Singaraja, Gunadi Yetial, mengungkapkan bahwa penggunaan gong Bali sebagai musik pengiring upacara merupakan salah satu contoh akulturasi budaya yang menarik dalam perayaan Imlek di Singaraja. “Mengingat mendatangkan musik tradisional Tiongkok dari luar negeri membutuhkan biaya besar, maka kami menggunakan gong Bali yang sudah lama menjadi bagian dari budaya lokal,” jelas Gunadi.
Kerjasama dengan para seniman gong Bali telah terjalin sejak lama, dan gong Bali dianggap cocok untuk mengiringi upacara Imlek karena memiliki ritme yang energik dan penuh semangat.”Penggunaan gong Bali ini merupakan contoh akulturasi budaya yang indah dan memperkaya perayaan Imlek di Buleleng,” pungkas Gunadi.
Gunadi juga menjelaskan bahwa tahun Naga kali ini melambangkan energi yang kuat, tekad, dan keberanian. Unsur kayu pada tahun ini menambahkan makna pertumbuhan, ekspansi, dan kebijaksanaan.”Oleh karena itu, tahun ini diharapkan menjadi tahun yang penuh dengan peluang dan kesuksesan bagi semua orang,” imbuhnya.
Gunadi menyinggung tentang peruntungan di tahun politik, ia mengatakan bahwa pertengkaran dan perselisihan tidak baik terjadi di tahun ini, terutama menjelang pemilihan presiden. “Namun, setelah pilpres, diharapkan ekonomi akan bangkit kembali pasca pandemi Covid-19 dan perang yang sedang terjadi saat ini,” harapnya. (ika)