Rumah sakit merupakan tempat yang memiliki risiko cukup tinggi terjadinya penularan virus. Terlebih lagi di masa pandemi covid-19 ini, banyak masyarakat yang menghindari datang ke rumah sakit karena hal tersebut.
Untuk itu penerapan protokol tatanan era baru sesuai yang tertuang dalam SE Gubernur No.3355 perlu lebih diperhatikan. Karena melalui penerapan tatanan kehidupan era baru ini diharapkan secara perlahan ekonomi Bali kembali bangkit.
Tatanan kehidupan era baru tidak hanya mengedapankan pada protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegiatan penyelesaian transaksi pembayaran secara non tunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho menjelaskan, QRIS Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor termasuk di Rumah Sakit karena mendukung faktor clean, health dan safety yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi. Hal ini sejalan dengan himbauan WHO (World Health Organization) yang menghimbau masyarakat agar menggunakan contactless paymencontactless payment. Penggunaannya pun bisa diaplikasikan untuk jenis pembayaran apa saja meliputi penebusan obat, layanan laboratorium, konsultasi dokter hingga parkir dan kantin.
“Saat ini, kami sangat berbahagia karena rumah sakit-rumah sakit pemerintah daerah di Bali telah memberikan komitmennya untuk mengimplementasikan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran digital guna mendukung physical distancing yang menjadi syarat utama tatanan kehidupan era baru,” kata Trisno disela peluncuran implementasi QRIS di Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Bali, bertempat di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) Provinsi Bali Jalan By Pass Ngurah Rai Sanur, Denpasar, Jumat (24/07/2020).
Trisno melanjutkan, sejak diperkenalkan ke publik di Bali pada Januari 2019, jumlah merchant yang menggunakan QRIS di Provinsi Bali hingga 17 Juli 2020 mencapai 108.573 merchant, meningkat sebesar 314% dibandingkan dengan awal tahun 2020 yang tercatat sebesar atau sebesar 70% selama masa pandemi.
Diterangkan lagi, merchant QRIS tersebut tidak hanya berupa merchant perdagangan ritel namun juga apotik hingga rumah sakit seperti Bali Royal Hospital (BROS), Surya Husadha Hopsital, BIMC Siloam dan Rumah Sakit Umum Permata Hati yang sudah lebih dulu mengimplementasikan QRIS.
“Kami yakin dengan implementasi digitalisasi berbasis QRIS di Rumah Sakit Bali Mandara, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, dan Rumah Sakit Puri Raharja sebagai rumah sakit Pemerintah Provinsi Bali ini dapat semakin mendorong percepatan dan perluasan penerapan tatanan kehidupan era baru di Provinsi Bali dengan harapan kedepan mampu memutus rantai penyebaran covid-19 dan mengakhiri pandemi ini,” jelas Trisno.
Kunci keberhasilan penerapan tatanan kehidupan era baru tidak lepas dari adanya kerjasama dari semua pihak mulai dari pemerintah, perbankan, pelaku usaha, tim medis dan masyarakat sehingga upaya percepatan penanganan covid-19 di Provinsi Bali khususnya akan lebih cepat tertangani.
“Hari ini kita melihat hasil kerjasama tersebut, Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, dan Bank BPD Bali siap menerapkan tatanan kehidupan era baru khususnya di tempat-tempat berisiko tinggi terjadi penularan virus. Saya sangat meyakini apabila kerjasama yang telah terjalin ini dapat kita terus tingkatkan di semua sektor sosial dan ekonomi, maka sebagaimana harapan Bapak Presiden Jokowi, pada triwulan III ini, Bali akan mampu pulih dan bangkit kembali,” tutupnya. (red)