Tokoh sepak bola nasional Indra Sjafri mengatakan, di negera yang dijuluki Negeri Sakura, Jepang, memiliki 68 ribuan pelatih sepak bola. Sedangkan Indonesia, jumlah pelatihnya sekitar 3.300an.
“Itupun yang fokus melatih hanya setengahnya,” kata pelatih timnas U-19 ini, disela acara coaching clinic di Kantor Pegadaian Kanwil VII Denpasar, Sabtu (31/8/2019).
Indra menjelaskan, minimnya kuantitas pelatih sepak bola di tanah air, lebih disebabkan karena proses rekrutmen diawal yang dianggapnya keliru.
“Saya pernah bicara dengan PSSI agar saat rekrutmen awal pelatih digratiskan dulu tapi dengan syarat yang ketat untuk bisa dapat lisensi,” ujar Brand Ambassador Pegadaian ini.

Sekarang ini menurut Indra, banyak pelatih sepak bola yang melatih hanya karena hobi namun tidak membekali dirinya pengetahuan dan wawasan lewat jenjang formalitas pendidikan kepelatihan.
“Pemain sepak bola yang berkualitas itu lahir dari pelatih yang berkualitas pula. Jadi kita harapkan kuantitas pelatih sepak bola di Indonesia makin bertambah seiring dengan peningkatan kualitas pelatihnya juga,” ujar Indra yang sempat menukangi tim kebanggaan masyarakat Bali Laskar Tridatu, Bali United.
Indra juga mengungkapkan pelatih, pemain dan pelaku sepak bola di tanah air cukup menjanjikan karena industri sepak bola Indonesia saat ini tumbuh berkembang cukup pesat. Salah satu buktinya kesebelasan Bali United sebagai klub sepak bola pertama di Asia Tenggara yang sudah go-public.
“Jadi Bali nantinya akan menikmati industri sepak bola yang akan semakin berkembang pesat,” ucapnya. (red)