Categories Berita Denpasar

Isolasi Mandiri Diterapkan di Jalan Meduri Denpasar, Ini Alasannya!

Jumlah kasus covid-19 di Kota Denpasar belum menunjukkan grafik melandai, meski angka sembuh dari covid-19 terus bertambah.

Kondisi tersebut “memaksa” sejumlah pihak khususnya Satgas Covid-19 di berbagai tingkat hingga ke banjar, harus melakukan upaya-upaya pencegahan agar penyebaran covid-19 tidak makin meluas terjadi di wilayahnya. Salah satunya yang dilakukan Satgas Covid-19 Lingkungan Banjar Abiankapas Kaja dengan melakukan isolasi mandiri dan pengalihan arus lalu lintas di Jalan Meduri, Denpasar. Langkah ini ditempuh lantaran Banjar Adat Abiankapas Kaja saat ini merupakan salah satu wilayah zona merah covid-19.

Atas usulan Paruman Prajuru Adat yang diketahui Lurah, Kaling dan Sekcam, akhirnya memutuskan untuk melaksanakan isolasi mandiri lingkungan di Jalan Meduri. Yakni dari Batas Bedugul hingga Candi Selatan dialihkan, masyarakat yang tidak berkepentingan diharapkan memilih jalur lain, dan keluar masuk masyarakat dilaksanakan melalui pintu selatan. Isloasi mandiri lingkungan ini dilaksanakan selama 14 hari mulai Kamis (4/6/2020) yang diawasi langsung Pecalang, Prajuru Adat, Linmas, Lurah dan Satgas Covid-19 Lngkungan banjar setempat.

Lurah Sumerta, I Wayan Eka Apriana menjelaskan tujuan dilakukannya idolasi mandiri ini dalam rangka percepatan penanganan covid-19 di Kota Denpasar.

Pelaksanaan isolasi mandiri serta pengalihan arus lalu lintas ini dilaksanakan atas prakarsa dari Parum Klian Adat Banjar Abiankapas Kaja. Kebijakan ini dilaksanakan guna lebih mendisiplinkan masyarakat yang sedang melaksanakan isolasi mandiri. Sedangkan pengalihan arus lalu lintas guna menghindari masyarakat melintasi zona rawan penyebaran, sehingga mampu mencegah terjadinya penyebaran yang lebih masif.

“Jadi ini salah satu upaya yang diusulkan oleh prajuru adat sebagai perwakilan masyarakat adat di Banjar Abiankapas Kaja untuk mendukung percepatan penanganan dan pencegahan penyebaran Ccvid-19, khususnya di wilayah Abiankapas Kaja, inilah yang kita bangun polanya, dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat,” ujarnya.

Selain di wilayah Banjar Adat Abiankapas Kaja, pelaksanaan isolasi mandiri berbasis lingkungan juga telah dilaksanakan di wilayah Banjar Adat Pameregan, Denpasar Barat.

Sementara itu ditempat terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menerangkan jumlah kasus positif covid-19 di Kota Denpasar hari ini kembali bertambah 7 orang. Ketujuh orang yang dinyatakan positif tersebut diketahui tertular akibat transmisi lokal dengan riwayat datang dari daerah terjangkit di Bali.

Adapun secara detail pasien positif covid-19 ini terdiri dari 5 orang perempuan yang masing-masing berdomisili di Kelurahan Peguyangan, Kelurahan Renon, Desa Sumerta Klod, Desa Tegal Kertha, dan Kelurahan Penatih. Serta 2 orang laki-laki yang berdomisili di Kelurahan Penatih dan Kelurahan Renon.

“Kasus covid di Denpasar belum menunjukkan angka menurun. Karena itu saya selalu mengingatkan agar seluruh warga Denpasar disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona”, ujar Dewa Rai mengingatkan. (red)