Categories Denpasar Pendidikan

ITB STIKOM Bali Sambut 53 Mahasiswa Inbound, Rektor Dadang: Program PMM Jadi Potensi Dongkrak Ekonomi

Denpasar (Penabali.com) – ITB STIKOM Bali menerima mahasiswa inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di kampus setempat, Jumat (30/9/2022).

Koordinator PMM ITB STIKOM Bali, Dr. Evi Triandini, M.Eng., menjelaskan kuota mahasiswa program ini untuk ITB STIKOM Bali sejumlah 60 orang mahasiswa. Namun dalam perjalanan, beberapa mahasiswa terkendala sehingga memilih mengundurkan diri.

“Dalam periode ini ITB STIKOM Bali menerima 53 mahasiswa,” kata Evi.

Rektor ITB STIKOM Bali, Dadang Hermawan (kiri) bersama Koordinator PMM ITB STIKOM Bali, Dr. Evi Triandini saat diwawancarai awak media usai acara. (foto: ist.)

Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah program pertukaran mahasiswa selama satu semester. Sistem alih kreditnya sebanyak 20 SKS. Dengan mengikuti Program PMM ini, mahasiswa dapat meningkatkan soft skill dan hard skill-nya. Selain itu, mahasiswa juga dapat meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, dan kapabilitas mahasiswa untuk bersatu dalam perbedaan dan sebagai kaum intelektual yang mencintai Tanah Air.

“Saya sangat senang bisa mengikuti PMM ini, banyak hal yang bisa saya pelajari, saya bisa kuliah saya juga bisa belajar budaya belajar toleransi di Bali, terima kasih,” ujar salah satu mahasiswa PMM asal Wamena.

Sementara Rektor ITB STIKOM Bali, Dadang Hermawan, menuturkan sangat berbahagia karena ITB STIKOM menjadi salah satu kampus di Bali yang dipercaya Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek untuk menjalankan tempat belajar bagi mahasiswa dari luar Bali kuliah di ITB STIKOM Bali.

“Mereka datang dari berbagai suku dan agama, saya lihat mahasiswa inbound memakai pakaian daerah Nusantara, sangat bervariasi itulah Indonesia,” terang Dadang dalam sambutannya.

Rektor ITB STIKOM Bali foto bersama 53 mahasiswa inbound. (foto: ist.)

Dadang menambahkan, bagi Bali, mahasiswa inbound merupakan fenomena baru yang perlu didukung semua pihak karena para mahasiswa inbound ini selain sebagai mahasiswa, juga sebagai wisatawan domestik.

“Ini perlu dipikirkan pemerintah karena kehadiran mahasiswa inbound akan menambah, mendorong pergerakan perekonomian di Bali, bayangkan ada 70 kampus di Bali tiap kampus diisi 50 mahasiswa inbound jadi ada 3.500 mahasiswa inbound, ini potensi ekonomi luar biasa bagi kepariwisataan Bali,” jelas Dadang.

Ke-53 mahasiswa inbound ini akan mengikuti perkuliahan di ITB STIKOM Bali mulai 3 Oktober 2022 sampai Januari 2023, atau selama satu semester. Program ini mengusung tema “Bertukar Sementara Bermakna Selamanya”. (red)