Categories Bali Bangli Berita

Jadi Kado Istimewa Pengguna EV di Hari Listrik Nasional 2024, SPKLU Kini Tersedia di Kawasan Wisata Kintamani

Bangli (Penabali.com) – Pengguna kendaraan listrik atau electric vehicle kini semakin dimanjakan dengan kehadiran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT PLN (Persero) di kawasan wisata Kintamani, Bangli.

Kintamani, Bangli sendiri merupakan tempat wisata ikonik di Bali yang kerap dikunjungi untuk sekedar ngopi sambil menikmati pemandangan alam pegunungan.

Pada hari Selasa (20/10), PLN bersama Pahdi Specialty Coffee (PAHDI) sukses meresmikan SPKLU PLN Fast Charging Double Charger yang berkapasitas 2×22 kilo watt (kW) bertipe AC (alternating current) yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PLN dan PAHDI.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Gede Agung Sindu Putra menyampaikan terpenuhinya kebutuhan SPKLU di seluruh Bali akan membantu dalam mengurangi polusi. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mendukung Bali yang tengah fokus membangun green tourism, serta meningkatkan kualitas lingkungan dan udara sekitarnya.

“Untuk saat ini jumlah lokasi SPKLU di Bali telah mencapai 47 titik, dengan total 105 unit SPKLU yang terdiri dari tipe Ultra Fast Charging, Fast Charging, dan Standard Charging,” terangnya.

Penempatan lokasi SPKLU juga hal yang menjadi perhatian bagi PLN. Sindu mengatakan bahwa SPKLU diupayakan untuk ditempatkan di lokasi – lokasi yang strategis seperti tempat wisata yang menjadi pusat aktivitas pengunjung dan wisatawan.

“Kami berharap dengan hadirnya SPKLU di Kintamani ini, semakin mendorong masyarakat untuk tidak ragu beralih menggunakan kendaraan ramah lingkungan,” kata Sindu.

Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Timur, Agung Wibowo mengatakan komitmen dunia dalam Paris Agreement untuk menurunkan suhu dunia diupayakan dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Lebih lanjut, ia menjelaskan PLN dan Independent Power Producer saat ini sebagian besar memang masih menggunakan fossil. Namun, dengan adanya NZE (Net Zero Emission) PLN berupaya pada 2045 seluruh pembangkit dapat menggunakan energi bersih atau EBT.

“Paralel dengan hal itu, khususnya di Bali kami juga sedang mengupayakan peningkatan ekosistem kendaraan listrik, tujuannya untuk menekan emisi gas buang. Dan untuk mewujudkan ekosistem ini PLN harus sudah siap secara infrastruktur” jelasnya.

Sang Gede Agus Rico Pramana selaku Manager HRD PT Pahdi Alam Sejahtera mengapresiasi gerak cepat PLN dalam menanggapi kebutuhan PAHDI untuk memberikan layanan terbaiknya kepada pelanggan.

Pihaknya juga mendukung penuh upaya PLN dalam membangun infrastruktur untuk menekan emisi gas buang.

“Infrastruktur EV adalah untuk mendukung Zero Emission dan pelestarian lingkungan. Kintamani ini lekat dengan alam, dan bagaimana cara kita menjaganya, salah satunya dengan menggunakan kendaraan yang zero emission,” ujarnya. (rls)