Buleleng (Penabali.com) – Peningkatan kinerja pemerintah daerah dan pelayanan publik secara optimal digencarkan Pemkab Buleleng dengan cara membuat inovasi dan kreatifitas dari masing-masing SKPD Pemkab Buleleng, kecamatan, hingga perbekel dan lurah.
Untuk itu, Pemkab Buleleng melalui Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah (Balitbang Inovda) Kabupaten Buleleng melaksanakan Rapat Koordinasi Persiapan Inovasi Daerah yang dibuka Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, didampingi Kepala Balitbang Inovda Buleleng, Made Supartawan, bertempat di Ruang Rapat Balitbang Inovda Buleleng, Senin (17/7/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Suyasa memberikan arahan terkait persiapan verifikasi kepada 53 inovasi yang terdata agar lebih mematangkan pendataan dari indikator untuk persiapan ke tahap nasional, dan fokus ke inovasi yang memang berpotensi untuk memiliki manfaat ke pelayanan publik.
Sementara itu, Kepala Badan Balitbang Inovda Buleleng, Made Supartawan, menerangkan inovasi yang pada tahap verifikasi ini masih tahap seleksi dan yang belum memenuhi indikator penilaian akan ditunda pengajuannya ke Kemendagri.
“Kita sangat selektif dalam hal ini sehingga inovasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan berkesinambungan,” jelasnya.
Terkait orisinalitas, Supartawan menjelaskan, tahapan verifikasi ini yang akan menentukan masuk atau tidaknya sebuah inovasi tersebut pada pendaftaran ke Kemendagri, karena memang terdapat beberapa inovasi yang memang dari SKPD murni tercipta dan dikembangkan dari SKPD itu sendiri ataupun mereplikasi dari daerah lain.
Ditambahkan juga, mekanismenya yaitu data yang terverifikasi akan dikirim ke pusat, setelah itu akan ada peninjauan dan penilaian langsung ke lapangan, untuk selanjutnya diumumkan pemenang yang pesertanya diikuti dari seluruh Indonesia.
Supartawan berharap untuk tahun ini Buleleng bisa mendapat raihan kategori Pemerintah Daerah Sangat Inovatif. Namun terlepas dari hal tersebut, Ia menginginkan inovasi dapat berdampak langsung dalam meningkatkan pelayanan publik dan daya saing daerah.
“Juara itu hanya bonus dan dampak positifnya, namun yang terpenting bagaimana inovasi dapat memberikan kemajuan di daerah,” tutupnya. (rls)