Categories Buleleng

Kantor Desa Selat “Satu Atap”, Kantor Desa Dinas dan Kantor Desa Adat Jadi Satu Gedung Pj. Lihadnyana: Patut Dicontoh

Buleleng (Penabali.com) – Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, menyerahkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Desa Selat, Kecamatan Sukasada. BKK ini digunakan untuk pembangunan Kantor Desa Selat.

Penyaluran dilakukan saat Sosialisasi Pembangunan Kantor Desa Selat dan Tatap Muka Penjabat Bupati Buleleng dengan Masyarakat di Pura Pemulungan Agung, Desa Selat, Selasa (22/8/2023).

Pada tahun 2023, anggaran yang disiapkan untuk kegiatan pembangunan Kantor Desa Selat ini sebesar Rp.700 juta dari total Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp.1,5 miliar. Jumlah tersebut berasal dari BKK Kabupaten Buleleng sebesar Rp.550 juta, Dana Desa Rp.100 juta, dan Dana Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebesar Rp.50 juta. Pembangunannya akan berlangsung selama 180 hari kalender yang dimulai dari tanggal 20 Juni hingga 16 Desember 2023. Sisanya akan dianggarkan kembali pada tahun berikutnya.

Dalam arahannya, Lihadnyana menjelaskan pembangunan kantor desa perlu didorong pelaksanaannya. Dengan gedung kantor desa yang representatif, pelayanan kepada masyarakat juga akan semakin baik. Apalagi Kantor Desa Selat ini akan mengintegrasikan kantor desa dinas dengan kantor desa adat. Ini akan dijadikan percontohan bagi desa-desa lain di Buleleng dan bahkan di Provinsi Bali.

“Saya meninjau pembangunan Kantor Desa Selat ini sekaligus menyalurkan BKK untuk pembangunannya. Kita juga akan sampaikan ke provinsi dan juga desa-desa lain yang ada di Buleleng untuk datang ke Desa Selat dan mengetahui bagaimana Kantor Desa Dinas dan Kantor Desa Adat menjadi satu gedung,” jelasnya.

Dalam kehidupan bermasyarakat, orang Bali menjalani dua fungsi. Pertama, sebagai krama desa adat yang tidak dibatasi jarak dan waktu. Dimanapun orang Bali merantau untuk bekerja dan belajar, tetap menjadi krama desa adat dan menjalani segala kewajiban. Kedua, selaku warga desa dinas. Desa dimana orang Bali tinggal sesuai dengan yang tercantum di KTP.

“Oleh karena itu, menjadi sangat penting apabila dalam satu gedung atau bangunan ada dua pelayanan. Satu untuk melayani masyarakat desa dan juga melayani krama desa adat. Itu juga yang memotivasi saya untuk hadir di sini,” ujar Lihadnyana.

Sementara itu, Perbekel Desa Selat, Putu Mara, mengungkapkan usaha dan kerja kerasnya untuk membangun Desa Selat hingga upayanya untuk pembangunan Kantor Desa ini. Melalui pembangunan Kantor Desa Selat ini, pihaknya ingin menjadikan satu pintu pelayanan bagi masyarakat desa dan juga krama desa adat.

“Dengan semangat itu, kami di desa merancang kantor dua lantai dengan desa dinas di lantai bawah dan desa adat di lantai atas,” ungkap dia.

Selain meninjau pembangunan Kantor Desa Selat, Lihadnyana juga bertatap muka dengan warga Desa Selat. Ada beberapa pertanyaan dan masukan dari masyarakat yang langsung ditanggapinya. Termasuk memaparkan program-program di desa ke depan yang akan dilakukan. Selain itu, Lihadnyana juga memberikan bantuan tongkat kepada salah satu warga yang ditemuinya. (rls)