Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, menyelenggarakan karya agung Mamungkah, Ngenteg Linggih, Ngusaba Desa, Ngusaba Nini, Tawur Balik Sumpah Utama, Padudusan Agung dan Segara Kertih yang dilaksanakan di Pura Desa lan Puseh. Karya agung ini berlangsung mulai Buda Kliwon Gumbreg Rabu 19 Juni 2019 hingga Soma Paing Merakih Senin 9 September 2019.
Pada Saniscara Wage Julungwangi (13/7) dilaksanakan melaspas dan mendem pedagingan, yang dihadiri langsung Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, anggota DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra serta seluruh krama Desa Adat Kerobokan. Pada kesempatan itu, Bupati Giri Prasta menyerahkan dana bantuan kegiatan sebesar Rp1,9 miliar. LPD Kerobokan juga turut menyerahkan bantuan sebesar Rp300 juta.
Bendesa Adat Kerobokan A.A. Putu Sutarja, S.H., disela upacara menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dalam rangkaian karya yadnya agung ini sekaligus bantuan dana kegiatan termasuk bantuan dari LPD Desa Adat Kerobokan. Bahkan darma wacana Bupati Giri Prasta yang banyak mengupas tentang fungsi desa adat dan meminta krama harus gotong royong bersatu padu dalam kehidupan menyame braye, telah memberikan semangat khususnya bagi krama Desa Adat Kerobokan untuk selalu segilik seguluk selulung sebayantaka didalam tatanan kehidupan adat, agama, tradisi, dan budaya.
Digelarnya karya agung ini adalah untuk menyucikan seluruh bangunan fisik pelinggih pada tempat suci termasuk dilingkungan Pura yang terdiri dari Tri Mandala. Dimana sebelumnya bangunan yang baru saja rampung dikerjakan ini belum disucikan. Karena itu, dengan karya agung ini seluruh bangunan fisik akan dibersihkan secara sekala dan niskala, disucikan, sesuai fungsinya sebagai tempat berstananya Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Karya agung ini mengusung tema “Gunaning Sarira Thirta Buana”. Yang artinya, umat manusia sebagai yang disebutkan adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat tertinggi dari makhluk hidup lainnya karena memiliki tiga kekuatan atau potensi yakni bayu, sabda, dan idep. Ketiganya berfungsi dan berguna untuk menjaga dan memelihara kesucian, keutuhan Bhuana Agung dan Bhuana Alit dengan segala isinya demi keberlangsungan kehidupan semua makhluk hidup secara aman, damai, harmoni, sejahtera lahir batin sekala dan niskala.
Puncak karya akan dilaksanakan Soma Kliwon Kuningan 29 Juli 2019 yang akan dipuput Ida Pedanda Gede Putra Tembau, Ida Pedanda Putra Telaga Sanur, Ida Pedanda Buda Gde Jelantik, Ida Pedanda Gde Putra Telabah, dan Ida Rsi Agung Adnyana Telabah. Seluruh rangkaian karya agung akan berakhir pada Soma Paing Merakih 9 September 2019 dan akan dipuput Ida Pedanda Gde Putra Bajing dan Ida Pedanda Gde Sari Arimbawa. (red)