Categories Kesehatan Nasional

Kasus Covid-19 di Bangkalan Meningkat, Polda Jatim dan Forkompinda Jatim Lakukan Manajemen Krisis

Penabali.com – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, didampingi Wakapolda Jatim, Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, Kapolres, Irdam, Pejabat Utama (PJU) Kodam V/Brawijaya, Dandim dan Bupati Bangkalan, Senin (7/6/2021) siang, melakukan manajemen krisis untuk mengantisipasi meningkatnya Covid-19 di Bangkalan. Manajemen krisis itu diantaranya melakukan pengecekan ruang isolasi Kantor BPWS Bangkalan.

Ruang isolasi yang disiapkan di Kantor BPWS Bangkalan ini bersifat sementara. Nantinya akan disiapkan bagi masyarakat yang terkonfirmasi reaktif melalui swab test antigen sambil menunggu hasil Test PCR.

“Sementara itu di Kantor Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) Bangkalan dapat menampung sebanyak 60 pasien Covid 19,” jelas Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, Senin (7/6/2021) siang.

Forkopimda Jatim melaksanakan manajemen krisis di Bangkalan terkait 3-T di empat kecamatan. Selain itu memindahkan warga yang positif, namun melakukan isolasi mandiri untuk dipindah ke Balai Diklat Bangkalan dan RS Lapangan di Indrapura oleh Tim Covid Hunter.

“Selain itu juga menyiapkan Balai Diklat Bangkalan dengan 70 bed dan RS Lapangan Indrapura 200 bed, juga hasil dengan Ibu Gubernur dan Wali Kota Surabaya serta Dinkes Provinsi dengan menyiapkan enam rumah sakit di Surabaya. Serta menambah tim ambulance dari polda, kodam dan dinkes serta mobile PCR,” jelas Kapolda Jatim.

Selain itu, disiapkan 30.000 Swab Antigen untuk pelaksaan 3-T kemudian untuk kegiatan 5-M dilaksanakan penyemprotan disinfektan, pembagian masker oleh tim gabungan Ditlantas, Dit samapta dan Bimmas bergabung dengan jajaran Kodam V/Brawijaya sebanyak 200.000 secara bertahap dan menggalang tokoh agama untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat.

“Kemudian melaksanakan micro lockdown di empat kecamatan yaitu Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Lampis, Kecamatan Arusbaya dan Kecamatan Geger, selanjutnya memberikan bantuan kepada setiap kepala keluarga berupa sembako,” lanjutnya.

Usai melakukan pengecekan ruang Isolasi di Kantor BPWS Bangkalan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta, melanjutkan peninjauan ke Rumah Sakit Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan.

Peninjauan dilaksanakan setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Dimana terdapat 18 tenaga kesehatan dan pegawai RS terpapar Covid-19 pasca libur Idul Fitri.

Kemudian hasil kesepakatan akan ada penambahan tempat tidur dari 90 bed menjadi 140 bed. Direktur Rumkit menyampaikan, bahwa di RS Syarifah kekurangan mobil ambulance aenasah, ambulan pasien Covid-19 serta tenaga kesehatan radiologi, dokter anastesi dan dokter paru. Untuk itu, Polda Jatim, Kodam Brawijaya dan Pemprov telah menyiapkan ambulans.

Terkait adanya kebutuhan fasilitas mobil maupun nakes, Polda Jatim telah menyiapkan ambulance jenazah maupun ambulance pasien Covid-19.

“Sedangkan untuk kebutuhan lain seperti tenaga kesehatan, dokter anastesi dan paru akan disiapkan dari RS dr Soetomo, Surabaya,” kata Kapolda Jatim.

Masih kata Kapolda Jatim, selain itu di kantor Balai Diklat BPKSDA nantinya juga disiapkan untuk ruang isolasi bagi masyarakat yang positif Covid-19.

“Ruang isolasi Balai Diklat BPKSDA Bangkalan merupakan salah satu ruang isolasi yang disiapkan oleh Forkopimda Kabupaten Bangkalan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19,” ungkapnya.

“Balai diklat BPKSDA dapat menampung sebanyak 74 pasien Covid-19, dimana saat ini terdapat 22 pasien positif Covid-19 dengan rincian 9 orang positif dari PCR test dan 13 orang positif dari Swab Test,” lanjutnya.

Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya tidak hanya melakukan pengecekan di tiga lokasi saja. Melainkan juga melakukan pengecekan penyekatan arus dari Madura menuju ke Surabaya, di pintu ke luar Suramadu.

Penyekatan dari Madura menuju ke Surabaya ini perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah Jawa Timur, setelah terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.

Dalam kegiatan penyekatan tersebut, juga dilakukan Swab test sebanyak 2.400 terhadap pengguna jalan dari arah Madura menuju Surabaya.

“Dari swab test antigen diperoleh hasil 86 reaktif Covid-19 dan dirujuk untuk dilakukan Swab PCR di Rumah Sakit Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya,” ujarnya.

Selain itu, pengecekan penyekatan juga dilakukan di Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.

Desa Tengket merupakan salah satu desa terdampak Covid-19 di Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan. Peningkatan kasus Covid-19 ini terjadi pasca libur Idul Fitri 2021.

“Di Desa Tengket sendiri terdapat 10 orang melakukan isolasi mandiri di rumah dan sebanyak 7 orang meninggal dunia akibat Covid-19. Yaitu 4 masyarakat Desa Tengket, 1 dokter, 1 perawat dan 1 bidan,” jelas Kapolda.

Selain itu Kepala Desa Tengket menyampaikan, bahwa masyarakat Desa Tengket masih trauma dan takut dirawat di RS sehingga menjadi kesulitan tersendiri dalam penanganan penyebaran Covid-19.

“Selain itu kekurangan nakes pasca lockdownnya beberapa Puskesmas di Desa Tengket menjadi hambatan,” ucap Kepala Desa Tengket.

Forkopimda Provinsi Jatim berharap, sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan Covid-19 harus intens dilakukan di Desa Tengket. Selain itu Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya akan membantu dalam penyiapan tenaga kesehatan sehingga diharapkan dapat membantu penanganan penyebaran Covid-19 di Desa Tengket Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.

Dari rangkaian kegiatan Pangdam V/Brawijaya dan Kapolda Jatim di Bangkalan Madura, diakhiri pengecekan di penyekatan Ruko Petapan di Desa Labeng, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Bangkalan.

Penyekatan di Ruko Petapan Desa Labeng Kecamatan Sukolilo, dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19. Dimana masyarakat yang akan ke luar dari Bangkalan menuju Surabaya, diwajibkan memiliki surat keterangan bebas Covid-19, dan bagi masyarakat yang tidak memiliki surat keterangan akan dilakukan Swab Test di tempat.

Dari hasil pelaksanaan Swab test antigen sebanyak 538 sampel, diperoleh hasil 523 negatif dan 15 reaktif dengan perincian, 10 laki-laki dan 5 perempuan. Terhadap masyarakat dengan hasil swab reaktif dirujuk di ruang isolasi BPWS Bangkalan untuk mendapatkan test Swab PCR.

“Kami Forkopimda Jatim berharap dengan melaksanakan manajemen krisis dalam menghadapi Covid-19 di Bangkalan juga mempedomani 3 T dan 5 M agar masalah tersebut bisa diatasi,” ujar Kapolda Jatim. (rls)