Buleleng (Penabali.com) – Pemerintah Kabupaten Buleleng bersiap untuk kembali membuka Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) sekaligus akan menutup lokasi isolasi terpusat (Isoter) Asrama Undiksha. Persiapan ini dilakukan mengingat kasus Covid-19 di Buleleng kian melandai.
Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng yang juga Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, usai mengikuti rapat koordinasi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Buleleng di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Senin (7/3/2022), menjelaskan bahwa kasus Covid-19 di Kabupaten Buleleng sampai saat ini terus melandai.
Hingga kemarin pada Minggu (6/3/2022), kasus aktif Covid-19 hanya tersisa sebanyak 61 orang. Sementara penambahan kasus terkonfirmasi positif harian sebanyak dua digit yakni sekitar 10 orang.
“Dengan kondisi saat ini, berdasarkan Inmendagri terakhir yang menempatkan Buleleng pada aglomerasi Provinsi Bali yakni PPKM level 3, PTMT memungkinkan untuk dibuka kembali,” jelasnya.
Direncanakan PTMT akan dilakukan dengan kuota 50 persen sesuai jumlah siswa dengan waktu maksimal empat jam per harinya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng telah diinstruksikan untuk berkoordinasi dengan Kepala Disdikpora Provinsi Bali mengenai pemberlakuan kembali PTMT. Sehingga, kebijakan daerah dan provinsi bisa selaras. Setelah diizinkan, PTMT akan segera dibuka kembali di Kabupaten Buleleng.
“Kalau sudah diizinkan, kita akan buka segera PTMT 50 persen dengan empat jam per hari di sekolah. Untuk kapan dimulainya, menunggu hasil koordinasi Kadisdikpora Buleleng dengan Kadisdikpora Provinsi Bali,” ucap Suyasa.
Disisi lain, dengan tren penurunan kasus Covid-19 di Kabupaten Buleleng, Suyasa juga menyampaikan bahwa Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng berencana segera menutup lokasi Isoter terakhir yang beroperasi yakni Asrama Undiksha di Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng. Sebelumnya, Satgas Penangan Covid-19 Kabupaten Buleleng memiliki tiga lokasi Isoter. Dimana dua diantaranya telah ditutup secara bertahap. Kedua lokasi tersebut ialah Asrama Kompi C Air Sanih dan Asrama SMA Bali Mandara. Sedangkan, Asrama Undiksha Jinengdalem dalam waktu satu minggu ke belakang hanya dihuni oleh rata-rata di bawah sepuluh orang. Hingga kemarin, penghuninya hanya lima orang saja dimana masa isolasinya akan berakhir tanggal 10 Maret 2022 mendatang.
“Jadi kalau hanya lima orang kita menyiapkan lokasi Isoter gedung berlantai tiga dengan petugas 24 orang per harinya, ambulans dan fasilitas pelengkap lainnya, hal itu tentu kurang efektif,” katanya.
Mantan Kadisdikpora Buleleng ini juga menambahkan, penutupan sementara lokasi Isoter Asrama Undiksha akan dilakukan pada 10 Maret 2022. Jika nantinya terdapat kasus positif dengan kategori Orang Tanpa Gejala-Gejala Ringan (OTG-GR) di desa, agar diisolasi di tempat yang telah dibuat oleh desa masing-masing dengan pembiayaan dari dana desa.
Suyasa menyebut, penutupan ini sifatnya sementara. Jika terjadi lonjakan kasus yang signifikan, Isoter akan dibuka kembali. Namun Suyasa sangat berharap, hal tersebut sedapat mungkin diupayakan tidak terjadi.
“Kita berdoa dan berupaya, semoga tidak ada lonjakan lagi. Sehingga kampus bisa dihuni oleh mahasiswa yang tinggal di asrama dan kehidupan kita berjalan normal kembali,” harapnya. (rls)