Sebanyak 200 krama adat Banjar Bun Kelurahan Dangin Puri, Denpasar, mendapat bantuan paket hari raya. Satu paket tersebut berisi 3 Kg daging babi dan beras 5 Kg.
“Paket ini untuk membantu meringankan beban warga kami jelang merayakan Galungan, semoga dapat bermanfaat,” ujar salah satu donatur yang juga krama adat Banjar Bun, Ketut Armaya, saat ditemui disela pembagian paket hari raya, Senin (14/09/2020) sore kemarin.
Bantuan paket hari raya ini merupakan program sosial lanjutan yang telah digelar tanggal 19 April 2020 (tahap pertama) dan 3 Mei 2020 (tahap kedua). Pada dua tahap sebelumnya, bantuan yang diserahkan berupa paket sembako kepada 187 krama adat Banjar Bun. Lalu di tahap kedua, bantuan paket sembako menyasar warga lansia, penyandang disabilitas, maupun krama yang mengalami sakit menahun.
“Pandemi covid telah membuat krisis di berbagai sektor. Kami bersama donatur lainnya terketuk untuk membantu krama kami ditengah situasi sulit sekarang ini. Kami akui tak bisa memenuhi semuanya tapi paling tidak langkah kecil ini bisa meringankan nyame-nyame titiang ring Banjar Bun,” kata Armaya yang juga seorang pengusaha yang bergerak di bidang properti dan percetakan ini.
Selain Ketut Armaya, pemrakarsa sekaligus donatur yang juga turut membantu antara lain dr. Nyoman Fajar Mariadi, Made Sukarmana, Komunitas Angin Malam, Untung Prasetyo, dr. A.A. Adi Paratama, dan PKK Banjar Bun.
“Ini niat tulus kami membantu warga. Teknis pembagiannya kami serahkan sepenuhnya kepada pengurus Banjar Bun untuk disalurkan kepada krama adat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Lingkungan Banjar Bun I Wayan Suryawan mengungkapkan program sosial tahap ketiga ini momentumnya sangat tepat karena menjelang Hari Raya Galungan. Sulitnya ekonomi saat ini, tentu cukup membebani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan daging babi untuk menyambut hari suci umat Hindu yang jatuh tiap enam bulan sekali ini.
“Kalau tahap satu dan dua bantuannya berupa paket sembako, maka di tahap ketiga ini warga dibantu daging babi ditambah beras 5 kilogram,” jelas Suryawan didampingi Lurah Dangin Puri.
Ia juga menambahkan, dalam aksi ini juga dilakukan sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan cegah covid-19 yang dijabarkan lewat teknis pembagian paket diatur waktu pengambilannya.
Tiap krama tempekan diberi waktu yang berbeda untuk mengambil paketnya guna menghindari terjadinya kerumunan. Sehingga dapat memutus rantai penyebaran covid-19. Bahkan tiap krama yang hendak mengambil paket, terlebih dulu dicek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun oleh pecalang Banjar Bun, dan diwajibkan mencuci tangan di wastafel yang memang telah disiapkan satgas gotong royong banjar setempat.
“Harapan kami tentu tak hanya masyarakat terpenuhi kebutuhannya menjelang Galungan. Tetapi kami juga ingin warga kami sehat dan aman dari covid-19,” ucapnya. (red)