Sejak tahun 2015 sampai tahun 2019, postur anggaran APBN untuk ekonomi kreatif menurun drastis hingga 50 persen lebih. Pada tahun 2015, anggaran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebesar 1,5 triliun rupiah. Namun di tahun 2019 postur APBN untuk Bekraf justru turun ke angka 659 miliar rupiah.
“Jadi jelas sekali keberpihakan dari negara untuk membangun ekonomi kreatif sangat minim. Beda saat era pemerintahan Presiden SBY yang membangun ekonomi kreatif dengan mendorong semua sendi-sendi ekonomi dihidupkan”, ujar anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana (PSR), saat ditemui di Denpasar, Rabu (30/1).
Padahal menurut PSR, ekononi kreatif memberikan devisa yang cukup besar kepada pendapatan negara dan imbasnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Ia mencontohkan, giat desa wisata misalkan. Warga pedesaan tentu akan menggeliat menata desanya, menata rumahnya, agar turis yang datang bisa merasakan kenyamanan.

“Jika sudah demikian tentu warga desa akan kreatif dan inovatif melakukan sesuatu yang bisa dijual kepada wisatawan. Nah ini khan ekonomi kreatif namanya dan manfaatnya bisa langsung diterima masyarakat”, ungkap politisi muda Partai Demokrat ini.
Karena itu, PSR mengaku heran jika postur ekonomi kreatif justru berkurang di APBN. “Kami di Komisi 10 sudah mengawal RUU Ekonomi Kreatif. Kita kawal dan percepat agar sebelum berakhirnya masa bakti anggota DPR RI periode 2014-2019 bisa terwujud menjadi undang-undang”, sebutnya.
Gaung pemerintah yang menyatakan mendukung ekonomi kreatif, justru berbanding terbalik dengan kenyataan. Menurut PSR, melihat postur di APBN yang turun drastis untuk ekonomi kreatif maka keberpihakan pemerintah tentu masih harus digenjot lagi. “Saya merasa seakan dikerdilkan atau diabaikan padahal memberikan devisa yang besar dan income besar kepada masyarakat. Saya bersama pemerintah provinsi akan terus mendorong pusat agar postur anggaran ekonomi kreatif dinaikkan dan bisa menjangkau semua pelaku eknomi kreaitf dan masyarakat yang bergantung kehidupannya di 16 sub sektor ekonomi kreatif”, papar Wasekjen DPP Demokrat ini. (red)