Sering kita melihat di lingkungan sekitar ada orang yang sangat cerdas tetapi mengapa belum mendapatkan pekerjaan dan bahkan justru menjadi pengangguran. Atau bisa juga ada yang sangat cerdas tetapi tidak bergaul, sangat tertutup dan menyendiri. Bahkan tak sedikit ada orang tua siswa datang ke Bimbingan Konseling (BK) dan mengatakan bahwa anaknya sangat tertutup sehingga orang tua pun sulit memahami karakter anaknya.
“Disinilah perlunya pemahaman dari orang tua, siswa maupun masyarakat pada umumnya bahwa kecerdasan bukan hanya menyangkut pengetahuan saja, tapi bagiamana kecerdasan EQ, AQ dan SQ dari peserta didik kita, anak-anak kita agar dapat menjadi pribadi yang percaya diri dan kompetitif,” kata praktisi pendidikan, Ni Wayan Agek Parwati Asih, S.Pd., M.Pd., CH., Kamis (27/08/2020), di Denpasar.
Ia menerangkan, menurut Wekipedia, ada beberapa cara untuk mendefinisikan kecerdasan. Dalam beberapa kasus, kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan.
Kecerdasan Intelektual IQ (Intellegence Quotient) adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar yang berkaitan dengan kemampuan kognitif individu. Kecerdasan intelektual sebagai syarat minimun kompetensi. Intelegensi diartikan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.
Kecerdasan Emosional EQ (Emotional Questient) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Belakangan ini kecerdasan emosional dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual.
Perempuan yang biasa disapa Agek ini menyatakan, kecerdasan emosional bagaimana kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi dengan baik dan dalam berhubungan dengan orang lain.
“EQ memiliki peranan yang sangat besar dalam kesuksesan seseorang. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting dari kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang,” ujarnya.
Agek kemudian menambahkan, menurut Howard Gardner (1983), terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang. Yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain, dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri.
“EQ adalah bagaimana kemampuan berkomunikasi seseorang dalam dua dimensi yaitu ke arah personal dan interpersonal,” sebut Agek yang juga aktif sebagai Wakil Ketua Umum I DPD Iwapi Bali.
Kecerdasan Spiritual SQ (Spiritual Quotient), jelas Agek, adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai- nilai positif.
Lalu Kecerdasan Spiritual, adalah sumber yang mengilhami, melambungkan semangat dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu.
“SQ menghubungkan seseorang dengan Tuhan. Keceerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksible, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki kesadaran yang tinggi, menghadapi penderitaan, mengambil hikmah dari kegagalan, gigih mewujudkan visi misi, dan memahami arti hidup,” terang perempuan yang juga pengajar di SMK Teknologi Nasional, Denpasar.
Ciri-ciri SQ tinggi menurut Dimitra Mahayana, tambah Agek, memiliki prinsip dan visi yang kuat, mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman, mampu memaknai setiap sisi kehidupan, serta mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.
Kecerdasan Adversitas Quotient merupakan kemampuan atau kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Ada orang yang kuat bertahan, ada orang yang cepat takluk. AQ bagaimana seseorang untuk bertahan menghadapi kesulitan dan menghadapi tantangan.
“Antara IQ, EQ, SQ, dan AQ sangat penting untuk dipahami, agar pendidik dan orang tua mampu mengarahkan peserta didik serta putra putri generasi bangsa ke arah yang lebih baik kedepannya. Keseimbangan ini sangat penting, maka dengan penjelasan tersebut kita paham mengapa orang cerdas secara intelektual saja tidak selalu sukses,” tutup Dirut CV. Jenget Prabhu ini. (red)