Categories Buleleng Kesehatan

Kejar Target 30 Persen, Buleleng Maraton Vaksinasi Booster, Wabup Sutjidra: Target 3.000 Orang Per Hari

Buleleng (Penabali.com) – Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi booster berbasis kecamatan. Targetnya mencapai 3.000 orang per hari.

Wakil Bupati yang juga Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, I Nyoman Sutjidra, saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Vaksinasi Booster di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Senin (7/3/2022), menjelaskan Pemerintah Pusat telah memberikan target vaksinasi booster untuk Provinsi Bali mencapai 30 persen sampai dengan tanggal 10 Maret 2022 mendatang. Hal ini untuk mendukung relaksasi yang diberikan Pemerintah Pusat terkait Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang datang ke Bali tidak perlu melalui karantina. Relaksasi aturan ini mulai diterapkan 7 Maret 2022. Dengan begitu, target tersebut harus segera terpenuhi. Beberapa strategi akan dijalankan untuk mencapai target yang telah ditentukan.

“Target vaksinasinya akan berbasis kepada kecamatan. Kita berikan target kecamatan dan desa. Sehingga, seluruh pihak bisa berkoordinasi seperti Muspika, Forkomdes dan desa adat,” jelasnya.

Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng akan menggenjot vaksinasi di kecamatan dan desa yang memiliki jumlah penduduk besar. Langkah ini diyakini akan lebih cepat mengejar target yang telah ditentukan. Kecamatan yang besar jumlah penduduknya akan disasar untuk mencapai target beberapa hari kedepan. Jadi, per kecamatan akan dibagi sesuai dengan jumlah sasarannya.

“Misalkan sasaran di kecamatan yang besar jumlah penduduknya seperti Kecamatan Buleleng, Seririt dan Gerokgak. Sehingga, dalam tiga hari kedepan bisa mencapai angka 110.000 orang,” ucap Sutjidra.

Sutjidra pun mengungkapkan bahwa Dinas Kesehatan telah diinstruksikan untuk menggerakkan tim vaksinator jemput bola ke masyarakat melakukan vaksinasi. Tidak hanya di Puskesmas saja. Pos-pos vaksinasi juga harus disiapkan di masing-masing desa atau kecamatan. Dengan strategi seperti itu, masing-masing kecamatan ditarget 3.000 orang per hari. Kecamatan yang besar bisa mencapai 5.000 orang per hari seperti Kecamatan Buleleng, Seririt, dan Gerokgak. Jumlah target disesuaikan dengan sasaran di setiap kecamatan.

Rapat Koordinasi Percepatan Vaksinasi Booster di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng. (foto: ist.)

Selain jemput bola dan penyediaan pos-pos vaksinasi, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng juga membuka pos vaksinasi terpusat.

“Targetnya tetap lansia sebagai prioritas. Kita juga buka vaksinasi terpusat besok (Selasa, 8 Maret 2022, red) di Gedung Kesenian Gde Manik bekerjasama dengan TNI dan Polri. Untuk kecamatan, camat sebagai pimpinan wilayah bekerjasama dengan Polsek dan Danramil setempat untuk bisa memobilisasi masyarakat sehingga dapat hadir menerima vaksinasi booster ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekda Buleleng yang juga Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan keterlambatan vaksinasi booster ini dikarenakan sebelumnya kriteria penerima booster adalah enam bulan dari vaksin kedua. Di Buleleng rata-rata vaksinasi dosis kedua selesainya di akhir tahun yakni November dan Desember. Untuk mencapai enam bulan memang perlu waktu. Namun, sekarang dengan kebijakan yang sudah dibuat yaitu tiga bulan setelah vaksin kedua, lebih banyak masyarakat yang bisa diupayakan untuk menerima booster.

“Tetapi kembali lagi untuk kesadaran masyarakat melakukan booster dengan vaksin yang disediakan. Ini akan dilaksanakan secara masif maraton empat hari kedepan,” katanya.

Strategi yang akan dilakukan sudah ditentukan dalam Rakor yang dipimpin Wakil Bupati Buleleng untuk mencapai target vaksinasi dalam waktu empat hari. Gubernur/bupati/wakil bupati telah mengarahkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk bergotong royong menyukseskan vaksinasi booster ini. Nanti akan dipilih desa-desa yang memiliki masyarakat dalam jumlah besar. Masing-masing desa akan dikoordinir oleh kepala SKPD.

“Kepala SKPD akan mendampingi desa-desa yang menjadi sasaran vaksinasi booster. Sehingga lebih banyak yang bisa hadir pada saat pelaksanaan vaksinasi,” pungkas Suyasa. (rls)