Singaraja (Penabali.com) – Dalam upaya memaksimalkan prakondisi anak-anak sekolah dapat melangsungkan kegiatan tatap muka kembali di sekolah sekaligus mendukung program percepatan vaksinasi, Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga sebagai Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, secara maraton meninjau pelaksanaan vaksinasi di sekolah-sekolah yang ditunjuk sebagai tempat layanan vaksinasi seluruh Bali.
Kali ini, Dewa Indra meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi siswa di tiga sekolah di Kabupaten Buleleng, Selasa (13/07/2021). Tiga sekolah tersebut adalah SMP Negeri 4 Singaraja, SMA Negeri 3 Singaraja dan SMK Negeri 3 Singaraja.
Sekda Dewa Indra mengatakan, pihaknya memberi target maksimum 3 hari pelaksanaan layanan vaksinasi bagi sekolah yang jumlah siswanya mencapai 2 ribu orang. Sedangkan bagi sekolah yang memiliki jumlah siswa seribu orang akan ditarget maksimum 2 hari layanan vaksinasi.
“Target yang diberikan sesuai jumlah siswa ini tidak boleh lebih, harus bisa selesai sesuai target hari yang sudah ditentukan agar jadwal vaksinasi di sekolah yang lainnya tidak terlalu jauh bahkan tidak mendapatkan jadwal,” tegas Dewa Indra.
Sesuai arahan Gubernur Bali bahwa vaksinasi anak-anak sekolah usia 12 s/d 17 tahun harus dipercepat dan dilaksanakan secara masif sehingga bisa terselesaikan dan tuntas pada akhir bulan Juli mendatang.
Vaksinasi ini penting dilakukan untuk membangun imunitas masyarakat umum termasuk anak-anak, disamping juga sebagai salah satu upaya prakondisi untuk bisa memulai pembelajaran tatap muka.
Dengan dilaksanakannya program percepatan vaksinasi bagi masyarakat Bali, maka target menuntaskan vaksinasi di awal Agustus dapat tercapai, sehingga kesiapan untuk memulai pembelajaran tatap muka sudah matang. Dan perlu dilakukan pada terfokusnya kesiapan penyediaan protokol kesehatan bagi anak-anak, mulai dari penyiapan wastafel dengan air mengalir dan sabun, penyediaan hand sanitizer dan sejumlah disiplin protokol kesehatan yang diberlakukan bagi tenaga pendidikan dan siswa-siswi.
Dengan dilaksanakannya layanan vaksinasi di setiap sekolah maka Sekda Dewa Indra memastikan tidak ada alasan bagi satu siswa pun yang tidak mendapatkan vaksinasi, karena secara teknis layanan vaksinasi bagi anak-anak usia 12-17 tahun ini adalah yang paling mudah, dimana tempatnya jelas dengan sasaran yang juga jelas serta yang mengurusi juga ada yakni dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah dan para gurunya, sehingga tidak ada alasan jika vaksinasi anak-anak sekolah ini tidak tercapai.
“Kita semua dituntut untuk memperkuat dan membangun kompetensi penguasaan digital ditengah pandemi Covid-19 ini. Yang mana sebelum pandemi kemungkinan masih ada beberapa guru senior yang belum menguasainya, namun saat ini dipaksa untuk beralih menyesuaikan pengajaran secara online (dalam jaringan, red). Hal ini berperan untuk menghindari kita mengalami lost generations,” pungkasnya.
Digital adalah sesuatu yang harus dikuasai untuk perkembangan ke depan. Dan apabila dilihat secara positif, anak-anak ini tidak harus mengikuti pembelajaran khusus Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan kebiasaan orangtua yang jika sebelumnya senang konsumtif dalam pola belanja, juga bisa digeser menjadi pemenuhan kebutuhan anak-anaknya untuk membelikan gadget, pulsa bahkan memasang WiFi untuk kepentingan belajar onlinenya. (rls)