Kelompok Bersama Satu Pintu, Wadah Petani Perbaiki Sektor Hilir Pertanian

Buleleng (Penabali.com) – Guna meningkatkan nilai tambah petani di Kabupaten Buleleng, Penjabat (Pj) Bupati Ketut Lihadnyana akan membentuk kelompok bersama satu pintu. Kelompok bersama ini nantinya akan memperbaiki sektor hilir pertanian di Kabupaten Buleleng.

Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi narasumber dalam interaktif yang diselenggarakan salah satu radio swasta di Kota Singaraja, Senin (19/12/2022).

Lihadnyana menjelaskan Buleleng memiliki potensi pertanian dalam arti luas. Seperti tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura. Termasuk didalamnya sektor perikanan. Dari potensi tersebut, permasalahan yang sering terjadi adalah penanganan di hilir pertanian.

“Maksudnya peningkatan nilai tambah melalui penanganan pasca panen dan memperbaiki pangsa pasar,” jelasnya.

Oleh karena itu, pada tahun 2023 akan dibentuk semacam wadah bersama bagi para petani. Utamanya dalam penanganan sektor hilir pertanian. Wadah tersebut adalah kelompok bersama satu pintu. Nantinya, semua produk-produk pertanian akan dimasukkan dalam kelompok bersama satu pintu ini.

“Di wadah ini dilakukan penanganan pasca panennya. Nilai tambah akan diterima oleh petani. Ketika nilai tambah tersebut didapatkan, maka penghasilan dari para petani akan lebih tinggi. Otomatis mengangkat nila tukar petani,” ujar Lihadnyana.

Lihadnyana pun mengatakan pembentukan kelompk bersama satu pintu ini menjadi sangat penting. Hal itu dikarenakan Buleleng memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Masyarakat Buleleng yang bekerja sebagai petani juga sangat banyak. Dengan begitu, penanganan sektor hilir pertanian menjadi fokusnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani.

“Saya akan berupaya penuh untuk meningkatkan nilai tambah petani di Buleleng,” kata dia.

Lebih lanjut, pria yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini menyebutkan bahwa bantuan-bantuan juga sering disalurkan bagi para petani. Baik itu subsidi pupuk maupun pemenuhan sarana dan prasarana pertanian. Bahkan, pihaknya berjuang untuk mendapatkan anggaran sektor pertanian dari pemerintah provinsi dan Pemerintah Pusat. Untuk membantu pembuatan irigasi. Pada tahun 2023 akan dikerjakan.

“Intinya adalah saya ingin meningkatkan harkat dan derajat petani. Karena petani merupakan pahlawan kemanusiaan. Sehingga orang bangga menjadi petani. Meskipun sekarang ini tidak ada orang tua yang bercita-cita anaknya menjadi petani,” pungkas Lihadnyana. (rls)