Buleleng (Penabali.com) – Pengembangan desa wisata (Dewi) di Kabupaten Buleleng terus didorong Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk kesejahteraan masyarakat Buleleng.
Selain untuk mendatangkan banyak wisatawan, pada akhir tahun 2022 akan ada penganugrahan Desa Wisata Indonesia oleh kementerian. Untuk itu, melalui Surat Keputusan Bupati Buleleng No. 430/86/HK/2022 Pemkab Buleleng membentuk Tim Pelaksana Kegiatan Pengembangan Desa Wisata Tahun 2022.
“Melalui tim ini kami targetkan 70 desa wisata bisa masuk ke sistem pusat melalui Jadesta, Jaringan Desa Wisata, yang merupakan sistem informasi yang dibangun oleh Kemenparekraf RI. Kami akan dorong tim ini untuk melakukan tugasnya sesuai SOP dalam penetapan desa wisata dan desa wisata ini akan dibuatkan SK Bupati sebagai prasyarat ikut dalam kompetisi Anugrah Desa Wisata (ADWI),” ungkap Kadis Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, usai membahas rapat pengembangan desa wisata di ruang rapat Dinas Pariwisata, Jumat (25/2/2022).
Lebih jauh dijelaskan, tim ini sangat urgen dan sangat dibutuhkan untuk kemajuan pariwisata Buleleng, karena ditengah pandemi Covid-19 bidikan pasar agak bergeser ke pariwisata lokal atau domestik.
“Wisatawan lokal suka petualangan, budaya, keindahan alam oleh karena itu kita kuatkan tentang pengembangan desa wisata,” terangnya.
Ditegaskan Dody, agar tim ini bersinergi sesuai bidangnya untuk mendorong semua desa mengambil pilihan untuk kesejahteraan masyarakatnya menjadikan desanya sebagai desa wisata.
”Kami targetkan tahun ini desa wisata bertambah menjadi 70 desa sesuai potensi yang dimiliki,” pungkasnya.
Senada dengan Dody, Ketua PHRI Buleleng, Dewa Ketut Suardipa, mengatakan segmen pasar saat ini dikarenakan Covid-19 dialihkan ke pariwisata lokal/domestik.
“Untuk itu kita bersinergi dengan seluruh pihak, tidak hanya dinas pariwisata saja sebagai leading sektornya, namun seluruh pihak untuk mengembangkan potensi-potensi desa, terutama kalangan anak-anak muda akan kita rangkul dalam mewujudkan pariwisata kekinian,” ungkap Dewa Suardipa yang juga selaku Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Buleleng.
Lebih lanjut ungkap Dewa Suardipa, hal pertama yang dilakukan sebagai partner dinas pariwisata, adalah mengidentifikasi permasalah-permasalahan pariwisata, yang secara klasik Buleleng hanya sebagai tempat lewat bus-bus pariwisata. Terkait itu pihaknya akan menjajaki travel-travel tersebut mengenai daya tarik dan potensi yang dimiliki Buleleng ini.
“Terkait potensi yang kita miliki, tadi sudah kita petakan bersama tim untuk menggarap lokal dan domestik tentang hal-hal yang tentunya tidak sama dengan kabupaten lain, cocok dengan potensi yang kita miliki, kita kembangkan, kita galakkan, seperti kuliner, budaya, keindahan alam, UMKM-nya. Mari kita secara gotong royong jangan parsial untuk menggarap pariwisata Buleleng yang kita cintai ini,” ajaknya. (rls)