Keren! Ide Kreatif Gubernur Koster Transformasikan Aksara Bali ke Bentuk Digital “Keyboard Aksara Bali”

Denpasar (Penabali.com) – Aksara Bali sebagai salah satu aksara asli nusantara ditransformasikan ke dalam bentuk digital dengan menggunakan media berupa papan ketik (Keyboard) Aksara Bali. Peluncurannya dilaksanakan Gubernur Bali Wayan Koster secara hibrid (luring dan daring), bertempat di Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar, Sabtu (11/09/2021).

Keyboard Aksara Bali ini merupakan ide kreatif dan original Gubernur Koster. Ia lantas menugaskan Tim Peneliti dari Program Studi Informatika Fakultas MIPA Universitas Udayana terdiri dari Cokorda Rai Adi Pramartha, Ph.D., IB Ary Indra Iswara, M.Kom., I Putu Gede Hendra Suputra, M.Kom., dan IB Gede Dwidasmara, M.Cs., untuk melakukan pengembangan.

Gubernur Koster dalam sambutannya menegaskan ide/gagasan mengembangkan Keyboard Aksara Bali merupakan kelanjutan pelaksanaan kebijakan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Tujuannya, tentu untuk melindungi keberadaan Aksara Bali sebagai warisan adi luhung dari Leluhur Bali yang diawali dengan menerbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 Tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali serta Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.

Koster menegaskan, Keyboard Aksara Bali merupakan perpaduan antara kearifan lokal Bali dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi digital dalam era globalisasi dunia saat ini.

Gubernur Koster bersama siswa dan mahasiswa penerima Keyboard Aksara Bali. (foto: ist.)

Perkembangan teknologi digital yang mengglobal tidak boleh mematikan/menenggelamkan kebudayaan dan kearifan lokal Bali yang sangat kaya dan unik seperti Aksara Bali, melainkan justru dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk melestarikan Aksara Bali melalui teknologi digital yang digemari oleh para generasi muda melenial guna memajukan kebudayaan dan kearifan lokal Bali.

“Ini program yang sangat keren, dengan sarana Keyboard Aksara Bali ini, Aksara Bali tidak hanya dikenal oleh krama Bali, tetapi akan meluas ke pergaulan masyarakat nasional, bahkan memasuki pergaulan masyarakat dunia,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Koster menyempatkan berinteraksi langsung dengan para siswa dan mahasiswa, memberikan soal untuk diketik dalam Aksara Bali, sebanyak 7 soal, yaitu : 1) Bali Dwipa Jaya; 2) Nama Gubernur Bali, Wayan Koster; 3) Nama Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Sukawati; 4) Gunung Agung; 5) Pura Besakih; 6) Tumpek Landep; dan 7) Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Di luar dugaan, para siswa dan mahasiswa dengan sigap mampu menuliskan soal-soal tersebut secara benar dan cepat dari laptop masing-masing yang ditayangkan langsung dalam layar virtual. Kebenaran penulisan Aksara Bali dinilai tim terdiri dari Ketut Sumarta (Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali), Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, dan Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali. (rls)