Categories Pendidikan Tabanan

KKN-PPM XXV Universitas Udayana di Desa Bantas

Tabanan (Penabali.com) – Pada hari Jumat 8 Juli 2022, seluruh mahasiswa KKN-PPM XXV Desa Bantas melakukan survey lapangan dan orientasi desa yang bertujuan untuk mengetahui potensi yang dimiliki desa, serta mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan.

Di Desa Bantas, mahasiswa bersama DPL disambut beberapa perangkat Desa Bantas, yang terdiri dari Perbekel Desa Bantas I Gede Ketut Catur Adi Purnawan, didampingi Sekdes Desa Bantas Ketut Kurniadi, lalu ada 3 Kawil (Kepala Wilayah) atau kelian dari banjar adat yang ada di Desa Bantas, terdiri dari I Ketut Swastika selaku Kawil Banjar Bantas Bale Agung, Wayan Santiasa selaku Kawil Banjar Pucuk, dan Nyoman Juwena selaku Kawil Banjar Bunut Puhun.

Adapun dari pihak Polsek Selemadeg Timur turut menghadiri rapat koordinasi desa yang diwakili Sri Subakti selaku Kapolsek Selemadeg Timur dan Kariada selaku Bhabinsa Desa Bantas.

Pada rapat koordinasi survey kali ini, pihak desa diwakili Sekdes Desa Bantas Ketut Kurniadi yang menyampaikan beberapa hal terkait keadaan yang sedang terjadi di desa, salah satunya program desa yang tergolong sedang berjalan dan masih aktif berkembang, serta kondisi desa yang cukup baik dan berkembang

“Kami memiliki program yang masih efektif berjalan di desa dan hasilnya masih tergolong baik, didukung dengan kondisi di desa,” ujar Sekdes.

Namun, terdapat beberapa masalah di Desa Bantas yang sebenarnya masih harus diatasi, dan diharapkan mahasiswa KKN mampu menjadi problem solver bagi desa.

“Masalah yang dihadapi ada beberapa, antara lain kurangnya pemahaman penggunaan teknologi IT dan perlu perhatian kembali di bank sampah,” tambahnya.

Selain itu, pendidikan menjadi pusat perhatian saat ini. Sejak adanya pandemi covid-19, kegiatan belajar mengajar berlangsung secara daring atau online yang berdampak pada menurunnya produktivitas sebagian besar siswa untuk belajar. Berdasarkan hasil diskusi dengan perangkat desa, siswa dan siswi di Desa Bantas mulai kehilangan jati dirinya akibat dari penggunaan gadget yang berlebihan.

“Sehingga perangkat desa berharap besar dengan kehadiran kami disini, mampu membantu anak- anak untuk bisa kembali belajar produktif dengan mengurangi kecanduan akan penggunaan gadget,” ucapnya.

Uniknya, dalam KKN-PPM XXV Desa Bantas ini tidak hanya dilakukan mahasiswa Universitas Udayana saja, namun ada mahasiswa KKN dari Universitas Pendidikan Ganesha yang ber-KKN di Desa Bantas. Maka dari itu, para perangkat desa juga mengharapkan adanya suatu “kolaborasi” dan keselarasan program baik dari Universitas Udayana maupun Universitas Pendidikan Ganesha.

Setelah melakukan rapat koordinasi, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengelilingi desa yang didampingi Bapak/Ibu Kawil, hal ini bertujuan untuk mengenalkan lingkungan desa dan melakukan survey lapangan kembali untuk memastikan apakah program kerja yang direncanakan sudah sesuai dengan permasalahan dan potensi desa.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mahasiswa memiliki bayangan mengenai permasalahan apa yang sedang terjadi dan harus dicarikan solusi sehingga program kerja yang diajukan dapat bermanfaat bagi masyarakat. (rls)

Sumber: http://www.unud.ac.id