Denpasar (Penabali.com) – Universitas Warmadewa (Unwar) pada tahun 2023 menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang melibatkan 2.000 mahasiswa.
KKN yang dimulai pada tanggal 1 hingga 28 Februari 2023 itu, mengusung tema “Optimasi Potensi Desa melalui Pemberdayaan Masyarakat guna Meningkatkan Ketahanan Pangan“.
Salah satunya desa yang masuk ke dalam program KKN tersebut adalah Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, dimana kelompok KKN yang bertanggungjawab adalah Kelompok 62 yang berjumlah 29 orang mahasiswa dari Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Politik, Admisitrasi Negara, Sastra Inggris, Ekonomi, dan Teknik Sipil.
Terkait tema KKN yang diusung tersebut, mahasiswa KKN Universitas Warmadewa Kelompok 62 yang didampingi dosen pembimbing Dr. I Dewa Ayu Eka Pertiwi S.E., Ak., M.SA., telah melakukan kegiatan peningkatan produktivitas lahan di bantaran terbin milik warga Desa Sumerta Kelod guna mendukung terwujudnya Desa Sumerta Kelod sebagai Desa Edu-Ekowisata. Sebagai salah satu program kerja utama mahasiswa KKN kelompok 62, kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengubah lahan yang belum digunakan secara optimal di bantaran sungai (dekat terbin) menjadi lahan yang lebih produktif untuk bercocok tanam, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian komunitas tani yang memang bertempat tinggal di sekitar lahan tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut, selama kurang lebih tiga minggu, mahasiswa KKN kelompok 62 beserta dosen pendamping KKN dan didukung penuh perangkat Desa Sumerta Kelod telah melakukan beberapa aktivitas seperti pembersihan lahan dari sampah dan tanaman merambat, penggemburan lahan kembali, penanaman bibit sayur-sayuran dan tanaman obat keluarga, hingga pembuatan jembatan dari bahan kayu yang ditujukan untuk mempermudah akses warga untuk mencapai lokasi lahan tersebut. Kegiatan ini dibantu perangkat Desa Sumerta Kelod dan DLHK Kota Denpasar.
Saat penyerahan lahan kembali kepada perangkat Desa Sumerta Kelod dan Komunitas Tani Tukad Empelan Terbin pada Kamis (23/2/2023), hasil dari program kerja mahasiswa kelompok 62 ini mendapatkan apresiasi positif, baik dari perwakilan komunitas tani Tukad Empelan Terbin maupun perangkat desa yang saat itu diwakili Kepala Desa Sumerta Kelod, I Gusti Ketut Anom Suardana dan Kepala Dusun Banjar Kepisah, I Gede Eka Bayu Setiawan.
“Terima kasih kepada mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam pembangunan ketahanan pangan dalam proses mengantisipasi inflasi yang sedang terjadi, kreatifitas mahasiswa sangat diapresiasi, kawasan terbin yang dulunya merupakan tempat pembuangan sampah telah diolah dan diubah menjadi lahan tani yang layak bagi masyarakat sekitar. Ditambah dengan dibangunnya jembatan yang dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses lokasi penanaman,” jelas Kepala Desa Sumerta Kelod I Gusti Ketut Anom Suardana.
Anom Suardana juga mengatakan dilihat dari lokasinya yang berada di tengah kota (Government Service Centre) tentunya menjadi salah satu tantangan bagi mahasiswa untuk lebih berpikir kreatif dalam menciptakan inovasi, sehingga apa yang telah dilakukan ini memang bukan hanya sekedar sebuah program kerja satu bulan, akan tetapi memang akan dilanjutkan dan membantu masyarakat sekitar secara nyata.
Kegiatan yang dilakukan ini, diharapkan dapat mengembangkan lahan Tukad Empelan Terbin sebagai areal bercocok tanam, yang tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh komunitas tani desa, tetapi juga dapat menjadi sarana edu-ekowisata yang memadai, misalnya saja bagi anak-anak sekolah untuk dapat belajar bercocok tanam dan kembali ke alam mengenal berbagai jenis tanaman yang ada di lahan Tukad Empelan Terbin.
Selain memiliki program kerja utama yang telah dilakukan, mahasiswa KKN Kelompok 62 Desa Sumerta Kelod juga memiliki beberapa program kerja lain yang telah dilakukan. Pertama, program bidang kebudayaan yang direalisasikan dalam Program Bulan Bahasa Bali yang menjadi agenda rutin di Desa Sumerta Kelod. Kedua, program bidang kesehatan yang telah direalisasikan melalui Program Posyandu Balita dan peningkatan gizi lansia ke banjar-banjar di wilayah Desa Sumerta Kelod bekerjasama dengan tenaga Puskesmas dan perangkat desa. Ketiga, program bidang kelestarian lingkungan yang direalisasikan dengan Program Bank Sampah dan Desa Kedas, meliputi mengubah sampah organik menjadi kompos yang dibuat dalam lubang-lubang biopori yang ada di halaman Kantor Kepala Desa Sumerta Kelod, kerja bakti rutin bersama masyarakat dan perangkat desa, hingga membantu pemilahan sampah an-organik sesuai dengan karakteristiknya.
Program terakhir, yaitu bidang pendidikan yang direalisasikan melalui program mengajar Bahasa Inggris (fun-english teaching) kepada siswa-siswa di beberapa sekolah dasar yang tersebar di Desa Sumerta Kelod. (rls)