Jakarta (Penabali.com) – Modalku, platform pendanaan digital bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan Linkz Asia, penyedia solusi B2B all-in-one, telah menjalin kolaborasi untuk memberikan akses pendanaan serta akses digital terhadap UMKM yang tergabung dalam jaringan ekosistem Linkz Asia melalui aplikasinya.
Kolaborasi ini dilakukan dengan harapan dapat menjadi salah satu langkah solutif dalam mendukung bisnis berbadan usaha untuk berkembang pesat tanpa perlu mengkhawatirkan permasalahan cash flow yang terbatas.
Linkz Asia merupakan perusahaan startup yang sudah berdiri sejak tahun 2019 dalam menyediakan solusi akses digital bagi para pelaku UMKM dalam meningkatkan sales dan monitoring melalui fitur electronic sales (digital catalogue), order and inventory management, dan real time business report. Kehadirannya bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM dalam bersaing dan meningkatkan penjualan melalui digitalisasi.
Saat ini, pengusaha yang sudah terhubung dengan Linkz Asia bergerak di industri MRO (Maintenance, Repair, & Operation), bahan bangunan, food and beverages, dan lainnya, dan tersebar di berbagai kota dan provinsi di Indonesia, seperti wilayah Jabodetabek, Medan, Surabaya, Pontianak dan Batam.
Ditengah eksistensi transformasi digital akibat pandemi, para pelaku UMKM juga perlu untuk melakukan berbagai inovasi agar dapat menjaga kelangsungan bisnis yang dijalankan. Salah satunya adalah melalui digitalisasi. Pemerintah juga menargetkan 30 juta pelaku UMKM untuk dapat menjajakan produk secara online di tahun 2024.
Data menunjukkan bahwa selama pandemi terdapat 17,5 juta UMKM yang telah masuk ke dalam ekosistem digital. Maka dari itu, upaya menciptakan bisnis berbasis teknologi sangat perlu untuk dioptimalkan agar dapat mengembangkan bisnis secara efektif dan efisien serta mendukung pemerintah mencapai target yang telah ditetapkan.
Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya, mengatakan Modalku senantiasa mendukung dan mengajak para pelaku UMKM untuk terus melakukan pengembangan bisnis melalui digitalisasi.
“Kami melihat adanya kesamaan visi dalam hal digitalisasi tersebut yang dihadirkan oleh Linkz Asia. Kerja sama antara Modalku dengan Linkz Asia menjadi salah satu langkah solutif untuk menyediakan fasilitas pendanaan bagi para UMKM. Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan kesempatan para pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi untuk meningkatkan penjualan dan membangun hubungan baik dengan para pelanggan bisnisnya,” jelas Reynold.
Memperkuat hal itu, General Manager Linkz Asia, Justin Sebastian, menambahkan kolaborasi yang dijalankan dengan Modalku sejalan dengan rencana Linkz Asia untuk membantu menjawab tantangan yang dihadapi para UMKM terdaftar di Linkz Asia. Selain digitalisasi, akses terhadap pendanaan digital akan membantu para pengguna Linkz Asia untuk melakukan pengembangan usaha melalui pembelian kebutuhan dengan supplier. Terdapat lebih dari 2,000 pengguna UMKM yang telah tergabung dalam ekosistem Linkz Asia dan tentu sangat potensial untuk dijangkau oleh akses pendanaan dari Modalku.
“Kerja sama ini juga menjadi bentuk komitmen kami terhadap pemerintah dalam meningkatkan angka pelaku UMKM digital agar dapat mencapai target yang ditetapkan serta dukungan bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan kinerja serta laba bisnisnya,” sebut Justin.
Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan pinjaman tanpa agunan hingga Rp.500 juta dengan durasi pinjaman (tenor) hingga 60 hari. Dana bisa digunakan sebagai modal usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis yang mencakup stok barang, perlengkapan usaha, ataupun biaya marketing. Pengusaha di area Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dan Yogyakarta yang sudah memiliki badan usaha dan telah berjalan selama lebih dari 1 bulan bisa menggunakan fasilitas ini.
Modalku menyediakan layanan pendanaan digital, dimana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan hingga Rp.2 miliar yang didanai oleh pendana platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dengan nama Funding Societies.
Sampai saat ini, Grup Modalku telah berhasil mencapai penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp.35,14 triliun kepada lebih dari 5 juta transaksi pinjaman UMKM di Asia Tenggara. (rls)